Selasa, 29 September 2009

Gemericik Suara Air

Amal Sejati itu
milik Lelaki yang mengidamkan Dia,

dan demi kepentingan amal dari sisi-Nya,
telah diceraikannya semua amal yang lain.

Mereka yang tidak seperti dia,
tak lebih bagaikan kanak-kanak 

yang tengah bermain-bersama,
di beberapa hari yang singkat;

sampai malam menjelang,
dan mereka mangkat.


Atau bagaikan orang yang baru terbangun,

lalu bangkit, sambil masih mengantuk,
tapi dibujuk untuk tidur kembali,
oleh rayuan si perawat jahat;
yang berbisik: "Tidurlah kembali, sayangku,
tak kan kubiarkan seorang pun
mengganggu nyenyaknya tidurmu."


Jika engkau bijak, maka engkau,

engkau sedirilah,
yang akan mencabut tidurmu
sampai ke akar-akarnya;
bagaikan orang kehausan
yang mendengar gemericik suara air.

Tuhan berkata kepadamu,

"Akulah gemericik suara air
di telinga mereka yang haus;

Akulah hujan yang tercurah dari langit,
bangkitlah pencinta: tunjukkan gairahmu!
Jangan sampai engkau kembali tertidur,
ketika telah kau dengar gemericik suara air."



Catatan:
  • "Lelaki," disini maksudnya "pencari Tuhan." Dari "rijal," yaitu yang memiliki "arjul," (= kaki, jamak); yang dengan kaki-kaki itu mereka bergerak di jalan pencarian.
  • "Amal Sejati," suatu hal unik yang telah diperjanjikan setiap jiwa kepada Rabb-nya untuk diabdikan kepada-Nya.
  • "Mengidamkan Dia," setidaknya dapat dirujukkan kepada QS [18]: 110, "... Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya, maka hendaklah beramal amal yang shaleh dan janganlah menyekutukan sesuatupun dalam mengabdi kepada Rabb-nya."
  • "Kanak-kanak," di sini menunjukkan tingkat kecerdasan mereka yang terlalaikan oleh aneka-ragam ('takatsur') kesibukan di alam-dunia, sehingga lupa dari menyiapkan keperluan perjalanan ke alam-alam paska-alam-dunia.
  • "Si perawat jahat," adalah unsur-unsur belum-terahmati dari diri seseorang, yang selalu membujuk kepada hal-hal yang rendah. Lihat QS [12]: 53.
  • (Jiwa) kebanyakan manusia tertidur ketika jasmaninya hidup di alam-dunia, dan baru terbangun ketika mereka mati (periksa Hadits Rasulullah SAW yang berkenaan dengan hal ini).

Sumber:
Rumi: Matsnavi, VI no 586 - 592.
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson.