Kamis, 30 Desember 2010

Kedai Ilmu

Ilmu biasa, hasil belajar,
selalu untuk dijual,
ketika ditemukannya pembeli,
dia bergairah.


Peminat ilmu hakiki
adalah al-Haqq sendiri:
kedai ilmu seperti itu selalu semarak.


Pemilik ilmu hakiki,
terkunci lisannya,
dan senantiasa terpesona sendiri 
oleh perdagangannya: 
permintaan tak mengenal jeda; 
karena,  Allah telah membeli...                   [1]


Catatan:
[1] QS [9]: 111
Konon turunnya ayat ini menggerakkan sayidina
Abu Bakr menyedekahkan seluruh hartanya. Sedangkan 
bagi keluarganya, beliau "... membawa pulang Allah dan 
Rasul-Nya..."


Sumber: Rumi, Mathsavi  II: 3265 - 3267
             Terjemahan Bahasa Inggris oleh
             Camille dan Kabir Helminski,
             Rumi: Daylight, Threshold Books, 1994
             Diterjemahkan dari Bahasa Persia oleh
             YahyĆ” Monastra

1 komentar:

KISAH SUKSES IBU HERAWATI mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.