Sabtu, 29 Desember 2012

Melesatlah dengan Sujud


Jika telah kau tapaki jalan kebenaran
melesat cepat engkau menuju ke rumah;
ingatlah, jiwamu itu cahaya langit:
ke langit engkau seyogyanya menuju.

Singgasana langit tempat istirahmu:
jangan malu, berdo'alah.
Bagaikan bayangan yang menempel,
seringlah lekatkan wajahmu ke tanah.


Sumber:
Rumi:
Rubaiyat

dari terjemahan ke Bahasa Inggris oleh A.J. Arberry
dalam Rubaiyat of Jalal Al-Din Rumi, 1949.

Kau kan Mati Sendirian

Telah kau cari Hidup Sejati ke seluruh dunia,
tapi kau kan mati di dalam hatimu sendiri.

Kau terlahir dalam pelukan yang penuh rahmat,
tapi kau kan mati sendirian.

Kau tertidur di tepi sebuah danau,
sambil merasa haus.

Kau duduki harta karun,
tapi kau kan mati dalam kefakiran.



Sumber:

Rumi: Rubaiyat,  F#1601

Diterjemahkan ke Bahasa Inggris oleh Jonathan Star
Berdasarkan terjemahan literal oleh Shahram Shiva.
Dari In the Arms of the Beloved, hal 133.

Minggu, 09 Desember 2012

Akhirnya Ia Menetap

Dan singgahlah ke hatiku cinta kepada-Mu,
lalu ia beranjak pergi, dengan riang.

Sekali lagi ia datang,
tinggal sejenak,
lalu bertolak pergi lagi.

Dengan sopan aku mengundangnya tinggal:
"sebentar, barang dua, tiga hari."

Akhirnya ia menetap,
tak pernah lagi ia ingin tinggalkan hatiku.



Sumber:
Rumi: Rubaiyat,  F#223
Penerjemah ke Bahasa Inggris oleh Zara Houshmand

Sabtu, 08 Desember 2012

Jelas Jalan Kembali


Engkau yang cerahkan hatiku, telah pergi;
tapi tak pernah berpisah:
Citramu selalu dalam penglihatanku.
Cintamu selalu dalam hatiku.

Ku telusur pelosok bumi,
siapa tahu kau berkunjung ke sana.
Senantiasa kuberharap, kan jelas akhirnya,
jalanku kembali ke rumah.


Sumber:
A. J. Arberry, Rubaiyat of Jalal Al-Din Rumi, 1949.

Jumat, 07 Desember 2012

Kuasa Pikiran

Wahai pencari,
pikiran memiliki kuasa atas dirimu:
mendadak engkau sedih,
mendadak engkau gembira.

Engkau terbakar dalam api.
Tapi Aku takkan mengeluarkanmu,
sampai engkau matang,
sampai engkau bijak,
sampai Sang Pribadi Sejatimu tampil.



Sumber:
Rumi: Rubaiyat, F#1923
Diterjemahkan ke Bahasa Inggris oleh Jonathan Star
Berdasarkan terjemahan literal oleh Shahram Shiva.
Dari Rumi: In the Arms of the Beloved, hal 89.

Lupa Negeri Kelahiran

Wahai insan, kau miliki
sebuah negeri 
di balik lelangit,
tapi pada tanah dan debu
kau tujukan dirimu.
Telah kau hujamkan citra dirimu
pada permukaan bumi;
melupakan negeri yang jauh
tempat kelahiranmu.
Sumber:
A.J. Arberry, The Rubaiyat of Jalal Al-Din Rumi, 1949.

Mengapa Bangkit Hasadmu


Mengapa bangkit hasadmu
di tengah lautan kepemurahan ini?
Mengapa kau tolak datangnya
kebahagiaan yang menggelombang?

Tak seekor pun ikan pertahankan 
secangkir air bagaikan harta karun;
ketika dia tahu, samudera luas
tak pernah tolak kehadirannya.


Catatan:
"Iri-dengki (hasad) membakar hasanah lebih cepat daripada api membakar kayu kering." Sedangkan hasanah itu sendiri sulit didapat karena merupakan buah takwa.


Sumber:
A.J. Arberry, Rubaiyat of Jalal Al-Din Rumi, 1949.

Rabu, 05 Desember 2012

Semua Tengah Bermohon

Kita semua bergantung sepenuhnya
pada kemaha-kuasaan Sang Pencipta.

Seluruh kuasa, seluruh kekayaan,
semata milik-Nya;

kita pengemis rudin.

Lalu mengapa kita mendaku,
lebih unggul satu sama lain?

Bukankah kita semua sama,
tengah bermohon di muka pintu istana-Nya?


Sumber:
A.J. Arberry, The Rubaiyat of Jalal Al-Din Rumi, 1949.

Tiga Hari


Masa kecil sudah lama lewat
Masa muda telah berlalu
Usia senja tengah menjelang
Dunia ini, segera lah lewati.

Izin tinggal tiga hari, tak lebih
itulah masa berkunjung;
Wahai tamu, waktumu telah habis,
silakan lanjutkan perjalanan.

Sumber:
A.J. Arberry, Rubaiyat of Jalal Al-Din Rumi, 1949.

Sabtu, 01 Desember 2012

Tujuan Tunggal

Kecuali seseorang memerangi dirinya sendiri,
jiwanya takkan sungguh-sungguh mati,
maka takkan pernah dia kuasai
rahasia penyatuan.
Maksudnya bukan Tuhan mengejawantah,
tapi diri yang mati dari keakuannya.
Tujuan pencarian lainnya sangat tidak penting
dan jelas seluruhnya tidak benar.
Sumber:A.J. Arberry, The Rubaiyat of Jalal Al-Din Rumi, 1949.

Tak Akan Berbantah


Selama ku bernyawa,
Al Qur'an keyakinanku;
Muhammad, pilihan Allah,  
satu-satunya junjunganku.

Jika ada yang menuduh: tak pernah
kususun sepotong syair, kecuali hal ini;
sedikit pun ku takkan bantah
dirinya, ataupun perkataannya.


Sumber:

Terjemahan Rubaiyat Rumi ke Bahasa Inggris,
A.J. ArberryThe Rubaiyat of Jalal Al-Din Rumi, 1949