Sabtu, 22 September 2018

Menyusui Bayi Musa




Wahai Ibunda Musa, susuilah dia.
Lalu lepaskanlah ke sungai.

Jangan kau khawatirkan
tentang ujiannya selama menempuh alam dunia.

Barangsiapa telah meminum susu sejati
di alam sebelum-kelahiran,
akan dapat memilih ilmu yang haqq di alam ini;
seperti bayi Musa mengenal susu ibunya.


Sumber:
Rumi: Matsnavi  II: 2969-2970.
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Camille dan Kabir Helminski.
Dimuat dalam "Rumi: Daylight"
Threshold Books, 1994.
Terjemahan ke Bahasa Inggris dari Bahasa Persia oleh YahyĆ” Monastra.
Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh ngrumi.




Catatan:
  1. "Sesungguhnya telah kami wahyukan kepada ibundamu, wahai Musa." "(Yaitu) Letakkanlah dalam tabut, kemudian lemparkanlah dia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu akan membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir'aun) musuh-Ku dan musuhnya. Dan telah Ku-limpahkan kepadamu
    kasih-sayang dari-Ku, dan supaya engkau diasuh dibawah pengawasan-Ku."
    (QS Thaha [20]: 38 - 9.
  2. Dari Ibnu Umar, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW berkata
    “Ketika aku tidur, (mimpi) aku diberi semangkuk susu, lalu aku meminumnya sampai aku benar-benar melihat air keluar dari jari-jariku, kemudian aku memberikan sisaku pada Umar bin Khatab”. 
    Mereka bertanya, Ya Rasulullah, apa yang engkau ta’wilkan tentang mimpi tersebut? Rasul menjawab “Ilmu”. 
    [ HR Bukhari no 82 ]
  3. Rasulullah saw, pernah bersabda:
    ”Diantara umat sebelum kamu ada orang-orang yg muhaddats, jika orang tersebut ada pada umatku, pasti dia adalah Umar.” 
    (HR. Bukhari)

Rabu, 23 Mei 2018

Jika Tumbuh Gandum di Makamku




Jika tumbuh gandum di makamku,
dan darinya kau bakar roti,
maka kan meningkat mabukmu.

Adonan beserta pembuat rotinya
akan jadi seperti gila;
ovennya akan lantunkan puisi
bagai seorang pemabuk.

Jika kau ziarahi kuburku,
batu nisanku akan mengajakmu menari,
jadi bawalah serta gendangmu.

Janganlah kau bersedih.
Kau tengah diundang ke meja perjamuan Tuhan.

Bahkan kematian tak mampu cegah
dambaku akan kecupan manis Sang Kekasih.

Jika kau robek kain kafanku
lalu kau kenakan sebagai baju,
maka gerbang akan terbuka
dan akan kau dengar musik,
yang berasal dari jiwamu, 
memenuhi semesta.

Aku diciptakan dari asyik-masyuknya cinta
dan ketika ku wafat
maka inti-sari diriku akan terbebaskan
bagaikan wanginya mawar ketika kelopaknya diremas.

Jiwaku segera melambung
dan bergabung dengan tegak-melangitnya
jiwa Syams at-Tabriz.



Sumber:
Rumi: Divan-ii Syamsi Tabriz, ghazal #683
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh
Azima Melita Kolin dan Maryam Mafi
dalam "Rumi: Hidden Music"HarperCollins Publishers Ltd, 2001.
Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh ngrumi.


Senin, 26 Maret 2018

Yang Satu Itu




Yang Satu Itu …

Dan seseorang berkata, “Aku telah melupakan sesuatu.”  
Sesungguhya,  hanya satu hal saja di dunia ini yang tidak boleh engkau lupakan!

Boleh saja engkau melupakan semua hal lain, kecuali yang satu itu, tanpa engkau harus menjadi risau karenanya. Jika engkau mengingat semua yang lain, tapi  melupakan yang satu itu—maka tiada sesuatu pun telah engkau capai.


Dirimu itu bagaikan seorang utusan yang dikirim sang raja ke sebuah desa dengan suatu tujuan khusus. Jika engkau berangkat dan kemudian mengerjakan seratus tugas lainnya, tapi lalai menyelesaikan satu tugas yang dikhususkan untukmu tersebut, itu sama saja artinya dengan engkau tidak mengerjakan apa-apa.


Demikianlah, manusia diutus ke dunia ini untuk suatu tujuan dan sasaran khusus. Jika seseorang tidak mencapai tujuan itu, berarti ia tidak menyelesaikan apa pun….

“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah itu kepada lelangit dan bumi dan gunung-gunung: dan mereka menolak untuk memikulnya dan gentar kepadanya; tetapi manusia mengambilnya: dan sungguh, ia itu zhalim dan bodoh.” (QS Al Ahzab [33]: 72)




Sumber:
Rumi: Fihi ma Fihi, bahasan no. 4

Jumat, 23 Maret 2018

Santapan Cahaya



Walaupun cahaya adalah santapan bagi jiwa
dan bagi penglihatan-qalb,
ragamu pun membutuhkannya. 

Jika ragamu, yang semula kebiasaannya bagaikan setan,  
tak dapat berubah menjadi gemar akan cahaya,
tidaklah sang Nabi akan bersabda,  
"bahkan setanku telah menjadi Muslim." 

Ketika perutmu tengah rakus,
engkau perlu berjarak dengan dunia;
ubahlah asupan makananmu.

Jika qalb-mu yang sedang sakit,
segera cari obatnya:
ubahlah sikapmu.

Jika engkau diperbudak makanan,
bebaskan dirimu,
dengan melemahkan ragamu.

Di dalam lapar terdapat banyak nutrisi:
carilah dengan tekun
dan lambungkan harapan menemui-Nya.

Santaplah cahaya, 
jadilah seperti mata.

Wahai insan,
akrabilah para malaikat.

Seperti malaikat,
jadikan berpuji pada-Nya
sebagai santapanmu.




Sumber:
Rumi: Matsnavi  V: 288, 293 – 298.
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh
Camille dan Kabir Helminski, 
dalam "Rumi: Jewels of Remembrance," 
Threshold Books, 1996.
Terjemahan dari Bahasa Persia oleh
Yahya Monastra.