Ketika Dibuat Paham
Ada seorang ibu, yang hamil setiap tahun, tapi tidak ada anaknya yang hidup lebih lama daripada enam bulan. Ketika mencapai tiga atau empat bulan, mereka meninggal. Sehingga sang ibu menjerit, “Wahai Tuhan, Sembilan bulan lamanya, kutanggung beban kehamilan, tapi kemudian hanya tiga bulan lamanya hidupku senang: kebahagiaanku lebih singkat daripada terbentangnya pelangi.” Perempuan itu, karena kesedihan yang amat sangat, mengeluhkan nasib malangnya kepada para lelaki milik Tuhan. Karena telah dua puluh orang anaknya dikubur: bagaikan jilatan api cepatnya kehancuran hidup mereka. Sampai suatu malam diperlihatkan kepadanya sebuah taman yang tak-terhingga, luas, hijau, indah, tanpa-cela sedikit pun. Kusebut “Ganjaran Mutlak” sebuah taman , karena dia merupakan sumber semua ganjaran dan gabungan semua taman; Jika tidak demikian, sebenarnya tiada mata pernah memandang