Ke Arah Mana Hasratmu?
Sebagian kita betah berada di rumah, sementara yang lainnya senang bepergian. Hening menyepi di gunung, nyaman bagi sebagian orang, tapi membosankan buat yang lain. Setiap kita diciptakan untuk sebuah amal tertentu, dan hasrat akan amal itu ditaruh dalam hati kita. Tak mungkin tangan dan kaki bekerja tanpa digerakkan hasrat. Jika kau dapati hasratmu mengarah ke Langit, kepakkan sayapmu dan jangkaulah. Tapi jika hasratmu mengarah pada sesuatu di bumi, teruslah rintihkan permohonan ampun. Orang bijak menangis, pada bagian awal jalan; sementara orang bodoh menyesal pada bagian akhir. Cermati baik-baik sejak awal, akhir seperti apa yang kau hasrati, sehingga tak ada penyesalan pada Hari Perhitungan. Sumber: Rumi: Matsnavi III: 1616 - 1619 Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson . Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh ngRumi.