Bagai Seorang Penyelam
Ragamu ada disini bersama orang-orang lain, tapi qalb -mu mengembara ke padang-padang perburuan. Engkau menjelajah bersama para pemburu walau sesungguhnya dirimu: jiwamu itu lah, yang mereka buru. Bagai sebatang seruling bambu, ragamu adalah sebuah selubung; dari dalam sana terdengar suaramu yang berdesir gelisah. Semestinya kau itu bagai seorang penyelam: ragamu bagai pakaian; yang kadang dilepaskan dan ditinggal di tepi pantai. Pada laut itu terdapat banyak jalur bagai nadi pada tubuhmu, ada yang berwarna terang ada pula yang gelap. Qalb menerima cahanya dari nadi yang terang. Bahkan jika kau angkat selubungmu dapat kutunjukkan padamu hal itu. Dirimu yang sebenarnya tersembunyi bagai darah di dalam nadi, dan engkau menghindar karena malu, bila kusentuh. Nadi-nadi itu bagai seruling yang perdengarkan nada manis nan pilu: musik dari lautan tak berpantai, yang gelombangnya menggemuruh dari semesta tak-berhin