Jangan Kau Sesali
Jangan kau sesali lenyapnya kebahagianmu; ketahui lah ia akan kembali padamu dalam bentuk yang lain. Saat kanak-kanak kau berbahagia ketika kau menyusu. Ketika mulai tumbuh membesar kau bosan pada susu, dan kesenanganmu beralih pada minuman lain dan madu. Kesenangan adalah sesuatu yang esensial ia datang menyapamu melalui aneka bentuk. Ia bergerak dari satu sudut ke sudut lain pada unsur air dan tanah-lempung, yang membentuk dirimu. Ia bisa mendadak mempertontonkan keindahannya pada butir air hujan, lalu ia merasuki pokok mawar, dan keanggunan kecambahnya ketika bibitnya bangkit dari tanah. Ia bisa datang dari air, dari kelezatan roti dan daging, lalu melalui kecantikan, lalu melalui anggunnya kuda tunggangan. Sampai, mendadak suatu hari, dari balik hijab-hijab itu, ia menerobos dan menghancurkan berhala-berhala: Ia bukan lah bentuk yang ini bukan pula bentuk yang itu. [1] Jiwa, saat kau tenggelam dalam lebur, keluar dari