Berpuasa: Menanti Perjamuan-Nya
Ada yang terasa manis tersembunyi di balik laparnya lambung Insan itu tak ubahnya sebatang seruling. Ketika penuh isi lambung seruling, tak ada desah: rendah atau tinggi yang dihembuskannya. Jika lambung dan kepalamu terasa terbakar karena berpuasa, apinya akan menghembuskan rintihan dari dadamu. Melalui api itu akan terbakar seribu hijab dalam sekejap, kau akan melesat naik seribu derajat dalam Jalan dan cita-citamu. Jaga lah agar lambungmu kosong. Merintih lah bagai sebatang seruling dan sampaikan keperluanmu kepada Rabb. Jaga lah agar lambungmu kosong hingga dapat kau lantunkan bermacam rahasia layaknya sebatang seruling. Jika lambungmu selalu penuh Setan yang akan menanti di kebangkitanmu dan bukannya Akal Sejati-mu, di rumah berhala dan bukannya di Ka'bah. Ketika engkau berpuasa, akhlak yang baik berkumpul di sekitarmu, bagaikan pembantu, budak dan penjaga. Teruskan lah berpuasa, karena ia adalah segel Sulaiman. Jangan serahkan segel itu