Datang lah
Datang, datang lah,
tak akan engkau temukan satu pun kawan
sepertiku.
Dimana lagi, di seluruh semesta,
ada Kekasih, yang seperti Aku.
Datang, datang lah,
jangan habiskan umurmu hilir-mudik
kesana kemari.
Tiada pasar lain, dimanapun,
yang mau menerima uangmu.
yang mau menerima uangmu.
Engkau segersang lembah,
dan Aku seperti hujan.
Engkau bagaikan kota yang runtuh,
dan Aku bagaikan Sang Arsitek.
Terkecuali pelayanan-Ku,
yang bagaikan terbitnya matahari kebahagiaan,
lelaki sejati tidak pernah,
dan tidak-akan pernah merasakan,
kebahagiaan sejati.
dan tidak-akan pernah merasakan,
kebahagiaan sejati.
Kau tatap ribuan gambaran-bergerak
dalam mimpi-mimpimu;
Ketika mimpi-mimpi itu berlalu,
tidaklah kau lihat satu pun
yang seperti itu.
tidaklah kau lihat satu pun
yang seperti itu.
Tutuplah mata jasmaniah yang lemah ini,
dan bukalah mata 'aql;
dan bukalah mata 'aql;
Karena indera ragawi itu bagaikan keledai,
yang tali-kekangnya adalah nafsu-jahat.
Carilah minuman segar di taman Cinta,
karena alam adalah seorang penjual cuka,
dan penghancur anggur yang belum matang.
dan penghancur anggur yang belum matang.
Datanglah ke rumah sakit milik Pencipta dirimu:
tiada pasien dapat menyisihkan sang Dokter Sejati.
Semesta tanpa seorang Raja
bagaikan tubuh tanpa kepala:
bagaikan tubuh tanpa kepala:
lipatlah dirimu-sendiri,
bagaikan turban,
bagaikan turban,
bentuklah kepala itu.
Kecuali jika engkau masih legam,
janganlah tanganmu
janganlah tanganmu
sampai melepaskan cermin itu:
Jiwa adalah cerminmu,
sementara raga berkarat.
sementara raga berkarat.
Kemanakah pedagang beruntung itu,
yang takdirnya dikendalikan Jupiter,
Tak sabar Ku-berdagang dengannya,
dan membeli barang-barangnya.
dan membeli barang-barangnya.
Mari, dan ingat lah akan Daku,
yang memberimu kemampuan mengingat,
yang memberimu kemampuan mengingat,
Dari kecerdasan-Ku lah engkau dapat membeli
setunggangan penuh merah-delima.
Mari, maju lah kepada Dia
yang memberimu kaki;
yang memberimu kaki;
Tataplah dengan seluruh penglihatanmu
Dia yang memberimu mata.
Dia yang memberimu mata.
Bertepuk-tanganlah dalam kebahagiaan akan Dia,
yang dari laut-Nya muncul tangan-Nya,
Karena kebahagian-Nya tidak akan memperbolehkan
adanya kesedihan atau kesusahan.
Dengarlah tanpa telinga,
bercakaplah dengan-Nya tanpa lisan,
Karena bicara dengan lisan tidaklah bersih
dari kelancangan atau pelanggaran.
dari kelancangan atau pelanggaran.
Sumber:Rumi: Divan Syamsi Tabriz ghazal no 45,
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson.
Komentar