Wahai Airmata yang Berlinang



Wahai airmata yang berlinang,
utarakanlah tentang cintaku 
yang semakin berkembang:

kepada taman itu, mata air itu,
dan semua hal yang telah kusaksikan.

Dan jika pada suatu malam,
Kau ingat malam-malam itu:

Tolong lupakanlah tentang 
rendahnya adabku.


Catatan:
[1]    "Sesungguhnya al-mutaqiin itu didalam taman-taman dan
mata-mata air.
"
(QS al-Hijr [15]: 45)

[2]    Ini adab seorang arif billah, yang takut jika cintanya kepada ciptaan
yang disediakan-Nya bagi orang yang bertakwa (taman dan mata-air surgawi) menghijabnya dari cinta kepada Sang Pencipta.

Wallahu'alam.



Sumber:
Rumi: Rubaiyat #17
dari Kolliyaat-e Shams-e Tabrizi
Disunting oleh Badiozzaman Forouzanfar, 
Teheran, Amir Kabir, 1988.

Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Zara Housmand
Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh ngRumi.




Komentar

anginti.mur mengatakan…
❤️ andai apabila dibukukan bentuk terjemahanya dr pakle ini, karna buku buku mawlana rumi cetakan baru terjemahan bahasa indonesia kurang lengkap selain fihi ma fihi, juga buku mawlana rumi dgn komentar para orientalis cetakan lama sangat langka, salam dr depok pakle
Unknown mengatakan…
Saya baru masuk pada pengenalan dr puisi-puisi maulana rumi , tolong dibimbing pakle :)
ngrumi mengatakan…
Terimakasih atas perhatiannya.

Haha, zaman sekarang, apa masih ada yang mau cari buku puisi?

Postingan populer dari blog ini

Nama Sejati

Matilah Sebelum Engkau Mati