Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2009

Gonggongan Bayi-Anjing dari Dalam Perut Induknya

Ketika tengah menjalani khalwat , 40 hari lamanya, seorang yang shalih menyaksikan, dengan mata-batinnya, seekor induk anjing sedang hamil. Tiba-tiba didengarnya gonggongan anak-anak anjing, padahal mereka masih tersembunyi di dalam kandungan sang induk. Lolongan itu membuatnya terheran-heran: bagaimana mungkin, pikirnya, bayi anjing dapat menggonggong dari dalam kandungan. Bayi anjing menggonggong dari dalam rahim? Sungguh, pikirnya seraya takjub, ini kejadian langka. Ketika dia tersadar dari fana' -nya itu, semakin bertambah bingunglah dia. Di dalam khalwat, tak ada yang dapat dimintai tolong mengurai simpul teka-teki itu, kecuali ke Hadhirat yang Maha Agung, Maha Mulia. Diapun bermohon, "Yaa Rabbi,  karena sebab ini hamba terlalaikan dari ber- dzikr kepada-Mu, padahal hamba sedang ber- khalwat . Lepaskanlah beban hamba, sehingga dapat hamba terbang, memasuki taman dzikr dan menyusuri jalan-teduh ma'rifat ." Segera sebuah

Seekor Beo Belajar Bercakap

Seekor beo melihat bayangannya sendiri, di dalam cermin, berhadapan dengannya. Sang Guru tersembunyi di balik cermin: Pemilik yang sangat berpengetahun dan fasih itulah yang sebenarnya berbicara. Si beo kecil mengira bahwa kata yang disampaikan perlahan itu diucapkan oleh beo dalam cermin. Demikianlah, dia belajar ucapan bahasa manusia dari 'sejenisnya sendiri;' tanpa menyadari yang sebenarnya terjadi. (Sang Pemilik) mengajarinya dari balik cermin; jika tidak demikian, si beo tidak pernah bercakap, dia tidak mau belajar kecuali dari yang sejenis dengannya. Sebenarnya dia belajar bercakap dari seorang yang berpengetahuan, tapi dia tidak paham cara dan rahasia dibaliknya. Dia mendengar ucapan, kata demi kata, dari sang Lelaki Pemilik; tapi apa ada cara belajar lain, bagi seekor beo kecil? Seperti itulah, murid yang masih mementingkan diri sendiri, tak melihat dalam cermin raga Sang Guru, kecuali dirinya-sendiri. Bagaimana mungkin dia melihat Akal Sejati di balik cermin, ketika di