Iri-dengki: Lorong Sempit Tersulit
Jangan masuki lembah ini tanpa pemandu; [1]
ikutilah ucapan sang Khalilullah Ibrahim a.s,
"... Aku tidak suka sesuatu yang tenggelam ..." [2]
ikutilah ucapan sang Khalilullah Ibrahim a.s,
"... Aku tidak suka sesuatu yang tenggelam ..." [2]
Bertolaklah dari dunia bayangan,
raihlah matahari: berpeganglah ke lengan baju Lelaki
seperti Syamsi-Tabriz. [3]
raihlah matahari: berpeganglah ke lengan baju Lelaki
seperti Syamsi-Tabriz. [3]
Jika belum kau ketahui,
alamat pesta perkawinan seperti ini,
alamat pesta perkawinan seperti ini,
carilah Cahaya al-Haqq, Husamuddin. [4]
Ketika engkau tengah menempuh Jalan,
dan tenggorokanmu tercekik iri-dengki,
ketahuilah, itu ciri iblis;
dan tenggorokanmu tercekik iri-dengki,
ketahuilah, itu ciri iblis;
dia melanggar batas karena iri-dengki.
Karena iri-dengkinya,
dia membenci Adam a.s; [5]
dia membenci Adam a.s; [5]
dan karena iri-dengki pula
dia berperang melawan kebahagiaan. [6]
dia berperang melawan kebahagiaan. [6]
Di dalam Jalan,
tiada lorong sempit yang lebih sulit daripada hal ini;
beruntunglah pejalan yang tidak membawa
tiada lorong sempit yang lebih sulit daripada hal ini;
beruntunglah pejalan yang tidak membawa
iri-dengki sebagai teman.
Ketahuilah, ragamu adalah sarang iri-dengki;
para warga di dalamnya tercemari oleh iri-dengki.
Semula, raga ini Tuhan buat sangat murni,
tapi kemudian menjadi sarang iri-dengki.
tapi kemudian menjadi sarang iri-dengki.
Ayat-Nya, "... dan sucikanlah rumah-Ku ..." [7]
adalah perintah untuk memurnikan diri;
karena hanya di dalam qalb yang tersucikan
tersimpan harta-karun Cahaya Ilahiah,
itulah sejatinya Permata Bumi.
tersimpan harta-karun Cahaya Ilahiah,
itulah sejatinya Permata Bumi.
Jika tipu-daya dan iri-dengki
kau tujukan kepada seseorang yang tanpa iri-dengki,
maka asap gelap naik menghitamkan qalb-mu.
kau tujukan kepada seseorang yang tanpa iri-dengki,
maka asap gelap naik menghitamkan qalb-mu.
Perlakukanlah dirimu bagaikan debu
di kaki para Lelaki Ilahiah,
di kaki para Lelaki Ilahiah,
seraya engkau benamkan iri-dengkimu ke tanah.
Catatan:
[1] Jangan menempuh jalan pencarian tanpa bimbingan seorang Guru Sejati
[2] QS [6]: 76.
[3] "Matahari dari Tabriz," pembimbing Mawlana Rumi ke Jalan pencarian Tuhan.
[4] Husamuddin, salah seorang murid kesayangan Mawlana Rumi,
bergelar "Zhiya ul-Haqq". Diriwayatkan bahwa dialah yang mencatat
ujaran-ujaran Mawlana Rumi yang kemudian dikenal sebagai Matsnavi.
[5] QS [38]: 76, "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan
aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah,"
merupakan ucapan Azazil yang menjadi sumber pertama iri-dengki;
sejak itu dia terusir dan dikenal sebagai iblis.
aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah,"
merupakan ucapan Azazil yang menjadi sumber pertama iri-dengki;
sejak itu dia terusir dan dikenal sebagai iblis.
[6] QS [38]: 82 - 83, "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan
mereka semuanya, kecuali abdi-abdi-Mu yang al-Mukhlashiin".
mereka semuanya, kecuali abdi-abdi-Mu yang al-Mukhlashiin".
"Mukhlas" berbeda sekali artinya dengan "mukhlish." Silakan periksa http://ngrumi.blogspot.com/2011/12/mengkaji-mukhlish-dan-mukhlash.html
[7] QS [22]: 46.
Sumber:
Rumi: Matsnavi, I no 428 - 436,
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson
Komentar