Hawa Nafsu: Induk Segala Berhala
Hawa-nafsumu adalah induk segala berhala:
berhala jasmaniah itu bagaikan ular,
sedangkan berhala batiniah itu bagaikan naga.
Hawa nafsu itu bagaikan besi dan batu
untuk menghasilkan api:
berhala jasmaniah itu nyala-api,
yang akan padam jika disiram air.
Tetapi tidaklah mungkin menundukkan
besi dan batu dengan air.
Bagaimana insan yang sadar akan
keberadaan hawa-nafsunya pernah merasa aman?
Jika berhala jasmaniah itu bagaikan
air-hitam di dalam kendi;
hawa-nafsu itu adalah pancuran
yang mengeluarkan air-hitam.
Jika berhala jasmaniah itu seperti aliran air-hitam,
hawa-nafsu penghasil-berhala itu bagaikan mata-air
yang penuh.
Hanya diperlukan sebutir batu untuk memecahkan kendi,
tapi bagaimana dengan pancuran yang terus
memancarkan air-hitam itu?
Sangat mudah menghancurkan berhala jasmaniah,
namun menganggap gampang menaklukkan hawa-nafsu,
itu prasangka yang bodoh, bodoh sekali.
Wahai anakku, jika engkau ingin tahu bentuk-bentuk
dari hawa-nafsu, pelajarilah tentang Neraka,
dengan ke tujuh pintunya.
Setiap saat, hawa-nafu mengeluarkan tipu-muslihat;
dalam setiap tipu-muslihat itu tenggelam
seratus Fir'aun bersama bala-tentaranya.
Melesatlah kepada Musa dan Rabb-nya Musa,
jangan sampai kesombonganmu meluap,
dan menumpahkan air keimanan.
Wahai pencari, genggamlah tuntunan Allah
dan teladan Mustafa,
merdekakan dirimu dari Abu Jahal:
jasmanimu sendiri.
Sumber: Rumi, Matsnavi I, 772 - 782
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson
berhala jasmaniah itu bagaikan ular,
sedangkan berhala batiniah itu bagaikan naga.
Hawa nafsu itu bagaikan besi dan batu
untuk menghasilkan api:
berhala jasmaniah itu nyala-api,
yang akan padam jika disiram air.
Tetapi tidaklah mungkin menundukkan
besi dan batu dengan air.
Bagaimana insan yang sadar akan
keberadaan hawa-nafsunya pernah merasa aman?
Jika berhala jasmaniah itu bagaikan
air-hitam di dalam kendi;
hawa-nafsu itu adalah pancuran
yang mengeluarkan air-hitam.
Jika berhala jasmaniah itu seperti aliran air-hitam,
hawa-nafsu penghasil-berhala itu bagaikan mata-air
yang penuh.
Hanya diperlukan sebutir batu untuk memecahkan kendi,
tapi bagaimana dengan pancuran yang terus
memancarkan air-hitam itu?
Sangat mudah menghancurkan berhala jasmaniah,
namun menganggap gampang menaklukkan hawa-nafsu,
itu prasangka yang bodoh, bodoh sekali.
Wahai anakku, jika engkau ingin tahu bentuk-bentuk
dari hawa-nafsu, pelajarilah tentang Neraka,
dengan ke tujuh pintunya.
Setiap saat, hawa-nafu mengeluarkan tipu-muslihat;
dalam setiap tipu-muslihat itu tenggelam
seratus Fir'aun bersama bala-tentaranya.
Melesatlah kepada Musa dan Rabb-nya Musa,
jangan sampai kesombonganmu meluap,
dan menumpahkan air keimanan.
Wahai pencari, genggamlah tuntunan Allah
dan teladan Mustafa,
merdekakan dirimu dari Abu Jahal:
jasmanimu sendiri.
Sumber: Rumi, Matsnavi I, 772 - 782
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson
Komentar
http://www.facebook.com/note.php?note_id=183134435750&id=1081089078