Kedai Ilmu
Ilmu biasa, hasil belajar,
selalu untuk dijual,
ketika ditemukannya pembeli,
dia bergairah.
Peminat ilmu hakiki
adalah al-Haqq sendiri:
kedai ilmu seperti itu selalu semarak.
Pemilik ilmu hakiki,
terkunci lisannya,
dan senantiasa terpesona sendiri
oleh perdagangannya:
permintaan tak mengenal jeda;
karena, Allah telah membeli... [1]
Catatan:
[1] QS [9]: 111
Konon turunnya ayat ini menggerakkan sayidina
Abu Bakr menyedekahkan seluruh hartanya. Sedangkan
bagi keluarganya, beliau "... membawa pulang Allah dan
Rasul-Nya..."
Sumber: Rumi, Mathsavi II: 3265 - 3267
Terjemahan Bahasa Inggris oleh
Camille dan Kabir Helminski,
Rumi: Daylight, Threshold Books, 1994
Diterjemahkan dari Bahasa Persia oleh
Yahyá Monastra
selalu untuk dijual,
ketika ditemukannya pembeli,
dia bergairah.
Peminat ilmu hakiki
adalah al-Haqq sendiri:
kedai ilmu seperti itu selalu semarak.
Pemilik ilmu hakiki,
terkunci lisannya,
dan senantiasa terpesona sendiri
oleh perdagangannya:
permintaan tak mengenal jeda;
karena, Allah telah membeli... [1]
Catatan:
[1] QS [9]: 111
Konon turunnya ayat ini menggerakkan sayidina
Abu Bakr menyedekahkan seluruh hartanya. Sedangkan
bagi keluarganya, beliau "... membawa pulang Allah dan
Rasul-Nya..."
Sumber: Rumi, Mathsavi II: 3265 - 3267
Terjemahan Bahasa Inggris oleh
Camille dan Kabir Helminski,
Rumi: Daylight, Threshold Books, 1994
Diterjemahkan dari Bahasa Persia oleh
Yahyá Monastra
Komentar