Perlahan dan Berhati-hati

Allah menciptakan Bumi
dan Lelangit: lapis demi lapisnya,
dengan seksama,
dalam enam masa; [1]

Walaupun,
dengan satu “kun, faya kun," [2]
Dia mampu menciptakan
seratus Bumi dan Lelangit.

Sedikit demi sedikit,
Yang Maha Mandiri
menyempurnakan penciptaan insan,
sampai usianya empat puluh tahun;
walaupun dalam sekejap
Dia mampu menciptakan
lima puluh insan sempurna
langsung dari ketiadaan.

Isa ibn Maryam menghidupkan
seorang yang telah mati,
dengan satu do’a:
apakah menurutmu Pencipta Isa a.s.
tak mampu menciptakan insan sempurna,
sekaligus kaum demi kaum?

Keseksamaan ini bertujuan
untuk mengajarimu,
agar mencari Rabb dengan perlahan-lahan,
tanpa jeda.

Arus kecil yang mengalir tanpa henti,
tak akan tercemar atau kotor.

Dari gerak yang perlahan dan hati-hati,
lahirlah kebahagiaan dan kegembiraan:
dari sebutir telur kehati-hatian,
akan menetas seekor burung keberuntungan.

Catatan:
[1] “Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan lelangit
dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
dalam enam masa...”
(QS Qaaf [50]: 38).
[2] Frase terkenal dari QS Ya Siin [36]: 82.

Sumber:
Rumi, Matsnavi III 3500 - 3508
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson.
Juga tercantum dalam "Rumi: Jewels of Remembrance"
oleh Camille dan Kabir Helminski,
atas terjemahan dari Bahasa Persia oleh Yahya Monastra.

Komentar

Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Postingan populer dari blog ini

Wahai Airmata yang Berlinang

Nama Sejati

Matilah Sebelum Engkau Mati