Yang Dapat Membuatkan Anak Kunci Untukmu
Ketika kucapai negeri-Mu ini,
sengaja Engkau menjauh dariku.
Ketika kubertolak dari negeri-Mu ini,
tak sedikitpun Kau sudi melirik. [1]
Apapun yang Kau berikan,
ketika Engkau ramah,
atau merendahkan:
selalu itu sesuai keperluanku,
Engkaulah kelezatan hidangan.
Cemburu-Mu,
karena Engkau tersembunyi; [2]
atau, dengan kata lain: Sementara Engkau
memanifestasi pada setiap zarah,
Engkau tersembunyi bagaikan matahari.
Ketika Engkau tersembunyi,
bukankah Engkau pujaan para Pangeran? [3]
Dan jika Kau singkap hijab-Mu, sebenarnya
telah Kau singkap hijab semua makhluk.
Engkaulah yang mempermalukan hati
kaum kufur, [4]
khamr-Mu lah yang memabukkan [5]
mereka yang beriman.
Engkaulah yang menanggalkan seluruh indera,
Engkaulah yang meleburkan semua
yang Kau tarik kepada-Mu. [6]
Semua mawar mangsa bagi musim dingin,
semua kecerdasan mangsa bagi khamr; [7]
telah Kau tebus keduanya
dari genggaman Sang Maut.
Tiada mawar yang abadi,
mengapa Kau dekati setiap mawar? [8]
Hanya pada-Mu disandarkan harapan:
Engkaulah landasan dan dukungan.
Jika beberapa wanita,
mengiris jemari mereka sendiri,
ketika terpesona menatap wajah Yusuf; [9]
telah Kau rampas jiwa dan akal dari dua ratus
pecinta-Mu; yang sosok spiritual mereka
bagaikan eloknya Yusuf. [10]
Telah Kau padukan yang gelap,
dengan yang cemerlang [11]
ketika Kau bentuk insan;
agar secepat kilat dia menjauh
dari busuknya kegelapan dirinya sendiri . [12]
Dari setitik nutfah,
Kau jadikan dia pucuk murni dedaunan;
dia suci ketika Engkau menghembus
kedalam dirinya,
suatu jiwa. [13]
Wahai pemilik qalb,
melambunglah ke langit,
jelajahilah padang rumput Ilahiah,
telah terlalu lama engkau berkelana
di padang rumput untuk ternak ini. [14]
Taruhlah seluruh kehendakmu
pada suatu tujuan tanpa-harapan
karena telah sejauh ini engkau berjalan,
sejak bermula engkau
dari ketiadaan-harapan awal. [15]
Diamlah,
agar Rabb yang memberimu lisan,
sudi bersabda.
Karena,
hanya yang menutupkan pintu
dan menguncinya,
yang dapat membuatkan anak-kunci
untukmu.
Catatan:
[1] ‘Ketika sampai,’ saat jiwa tiba di alam Dunia ini,
ketika 120 hari usia janin dalam rahim ibunya.
‘Ketika bertolak,’ saat seseorang wafat, dan jiwanya
meninggalkan alam Dunia dan berangkat memasuki
alam Barzakh.
[2] ‘Tersembunyi,’ periksa mengenai Khazanah Tersembunyi
[3] ‘Pangeran’ Sejati diantara manusia, Insan Ilahiah, para
‘arifin yang mengenal Rabb mereka (rumusan terkenal para Sufi,
man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa Rabbahu).
Dan tidaklah mungkin pengenalan berlangsung, kecuali melalui
Dia sendiri yang memperkenalkan diri kepada abdi yang
dikehendaki-Nya. Dan jelas tidak mungkin Sang Pencipta
terhijab dari ciptaan-Nya sendiri.
[4] "Orang-orang kafir itu seringkali (nanti di akhirat)
menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi
orang-orang muslim.” (QS Al Hijr [15]: 2)
[5] Sebagai Muslim, tentu Rumi paham betul dan taat Syariah,
'khamar' yang dimaksud bukanlah minuman fisikal, melainkan
suatu jenis minuman bagi jiwa; seperti misalnya yang disinggung
pada “... bagi al-Muttaquun, ... sungai-sungai dari khamar
yang lezat ...” (QS Muhammad [47]: 15)
suatu jenis minuman bagi jiwa; seperti misalnya yang disinggung
pada “... bagi al-Muttaquun, ... sungai-sungai dari khamar
yang lezat ...” (QS Muhammad [47]: 15)
[6] “Segala sesuatu, atasnya, lebur-musnah. Dan tetap
kekal wajah Rabb-mu, pemilik al-Jalal dan al-Ikram.”
(QS Ar-Rahmaan [55]: 26 - 27)
[7] “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-
pasangan agar engkau ber-dzikir.” (QS Adz-Dzaariyat [51]: 49)
[8] “Mawar,” Akal Sejati, yang dimiliki Insan Sejati
sangat jarang dan sekejap terdapat di Bumi; karena masa
tinggal insan di alam dunia sangat singkat. Hanya terjadi
ketika Dia sudi menarik hamba-Nya, menganugerahkan
'Aql dan membuatnya ma’rifat kepada-Nya.
Hal inilah yang membuat Insan Sejati sangat bernilai bagi
seantero ciptaan. (lihat misalnya, “Maka apabila langit
telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti
(kilapan) minyak.” (Ar-Rahmaan [55]: 37), ketika 'langit'
dibaca sebagai ‘langit dalam diri insan’ (= nafs)).
[9] “...maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka
kagum kepadanya, dan mereka melukai (jari) tangannya
kagum kepadanya, dan mereka melukai (jari) tangannya
dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah ‘basyar’.
Sesungguhnya ini tak lain ‘malakum karim’." (QS Yusuf [12]: 31)
[10] Cinta dari pecinta membuat sang pecinta hilang, lebur
tenggelam dalam Rabb. Sementara Cinta dari Sang Tercinta,
membuat jiwa sang pecinta indah. Keelokan sosok Yusuf a.s.
adalah refleksi keindahan jiwa yang termurnikan.
[11] Paduan jasmani dan ruh. Jiwa terletak diantara ke dua
aspek pembentuk insan tersebut.
[12] Dosa yang mengotori jiwa.
[13] “Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya
dan Kutiupkan kedalamnya dari ruh-Ku; maka hendaklah
kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya."
(QS Shaad [38]: 72)
[14] Ajakan untuk tidak tenggelam di alam-dunia
ini. Lihat, http://ngrumi.blogspot.com/2011/01/mari-kita-berangkat.html
ini. Lihat, http://ngrumi.blogspot.com/2011/01/mari-kita-berangkat.html
[15] Sejak berada pada kedudukan sejauh-jauhnya dari
Sang Pencipta. Pada bagian lain Rumi mengingatkan:
Dari saat pertama engkau masuki alam wujud ini,
sebuah tangga ditaruh di hadapanmu,
sehingga engkau dapat menapak naik.
Pertama engkau adalah mineral,
lalu engkau berubah menjadi tetumbuhan,
kemudian engkau menjadi hewan:
bagaimanakah sampai hal ini sempat
menjadi rahasia bagimu?
Kemudian engkau menjadi manusia,
dengan pengetahuan, ‘aql dan keyakinan.
Periksa di:
Sumber:
Rumi: Divan-i Syamsi Tabriz, Ghazal 2820
Puisi no 47 dalam terjemahan karya Rumi ini ke Bahasa Inggris
oleh Nicholson,"Selected Poems from the Divan-i Syamsi Tabrizi."
Rumi: Divan-i Syamsi Tabriz, Ghazal 2820
Puisi no 47 dalam terjemahan karya Rumi ini ke Bahasa Inggris
oleh Nicholson,"Selected Poems from the Divan-i Syamsi Tabrizi."
Juga terdapat dalam terjemahan ke Bahasa Inggris oleh
A.J. Arberry, Mystical Poems of Rumi 2,
University of Chicago Press, 1979.
Komentar
Saya hanya penerjemah amatiran, ini lebih pada upaya belajar. Gembira jika bermanfaat pula bagi pengunjung.
Salam kembali. Semoga Allah menjaga.
Sebetulnya saya sedang mencari kitab Matsnawi & Divan-i Syamsi Tabriz ini. Malangnya di Malaysia tidak ada yg menjual kitab tersebut. Apabila bertemu dengan blog ini maka saya percaya saudari pasti ada memiliki kitab2nya Rumi ini.
Jadi bagaimanakah cara untuk saya berhasil memiliki kitab2 ini (versi Indonesia) selain saya harus ke Indonesi untuk membelinya sendiri.? (Email saya : razizariffin@yahoo.com)
Salam.
Terimakasih atas perhatian kepada blog ini.
Saya hanya penerjemah amatiran yang bersumber kepada terjemahan Bahasa Inggris Prof Nicholson, "The Mathnawi of Jalalu'ddin Rumi" (versi PDF-nya kini dapat diunduh sendiri secara cuma-cuma) dan "Divan-i Syamsi Tabrizi."
Saya masih belum memperoleh terjemahan lengkap ke Bahasa Inggris dari Divan secara utuh.
Blog ini hanya upaya kecil agar sekelumit keindahan puisi Rumi dapat juga dinikmati dalam Bahasa Indonesia.
Semoga bermanfaat,
Wassalamualaikum wr wb.