Belajar Bersyukur
Bersyukur atas nikmat yang melimpah
lebih penting daripada kelimpahan itu sendiri;
Apakah pantas bagi pencari,
yang telah terserap oleh Yang Maha Pemurah,
teralihkan oleh pemberian-Nya?
Bersyukur itu jiwa dari kepemurahan,
kelimpahan hanya wewanginya saja;
karena kebersyukuran akan membawamu
ke tempat Sang Kekasih.
Kelimpahan bisa membuatmu lalai,
bersyukur menjagamu tetap waspada.
Tangkaplah karunia-Nya
dengan jaring kebersyukuran.
Catatan:
[1] "... Sesungguhnya jika engkau bersyukur niscaya Kami tambahkan (nikmat) kepadamu.."
(QS Ibrahiim [14] 7)
[2] "Dan seandainya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya itu dengan suatu takaran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat. Dan Dia-lah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa, serta menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dia-lah Maha Pelindung lagi Maha Terpuji."
(QS Asy-Syura' [42]: 27 - 28)
Sumber:
Rumi, Matsnavi III: 2895 - 2897
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson.
lebih penting daripada kelimpahan itu sendiri;
Apakah pantas bagi pencari,
yang telah terserap oleh Yang Maha Pemurah,
teralihkan oleh pemberian-Nya?
Bersyukur itu jiwa dari kepemurahan,
kelimpahan hanya wewanginya saja;
karena kebersyukuran akan membawamu
ke tempat Sang Kekasih.
Kelimpahan bisa membuatmu lalai,
bersyukur menjagamu tetap waspada.
Tangkaplah karunia-Nya
dengan jaring kebersyukuran.
Catatan:
[1] "... Sesungguhnya jika engkau bersyukur niscaya Kami tambahkan (nikmat) kepadamu.."
(QS Ibrahiim [14] 7)
[2] "Dan seandainya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya itu dengan suatu takaran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat. Dan Dia-lah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa, serta menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dia-lah Maha Pelindung lagi Maha Terpuji."
(QS Asy-Syura' [42]: 27 - 28)
Sumber:
Rumi, Matsnavi III: 2895 - 2897
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson.
Komentar