Kembalilah ke Sumber Dirimu Sendiri

Sampai kapan engkau berjalan mundur?
Jangan hampiri kemusyrikan dan kekufuran,
berpeganglah kepada diin yang haqq.

Lihatlah gula dalam racun
dan menghampirlah kepada racun. [1]
Kembalilah engkau
pada Sumber hakikat dirimu.

Walaupun sosok jasmanimu tersusun dari tanah,
hakikat dirimu adalah buhul halus ruhaniah
yang dibentuk dari inti Keyakinan.

Engkau adalah penjaga terpercaya Cahaya Ilahiah.
Kembalilah engkau
pada Sumber hakikat dirimu.

Ketahuilah, ketika kau ikatkan dirimu
pada keberserahan-diri,
akan terbebas engkau dari kemelekatan
kepada dirimu-sendiri.

Dan, akan terlepas engkau,
dari ribuan jebakan.
Kembalilah engkau
pada Sumber hakikat dirimu.

Engkau terlahir sebagai keturunan Adam,
khalifah yang diangkat,
tapi malah kau belalakkan matamu
pada alam-dunia rendah ini.

Sungguh menyedihkan,
melihat engkau berpuas diri
pada kedudukan serendah sekarang.

Kembalilah engkau
pada Sumber hakikat dirimu.

Catatan:
[1] Guncangan, ujian; karena al-Jannah itu dikelilingi kesulitan, sedangkan an-Naar itu dikelilingi kesenangan
.

Sumber:
Rumi: Divan Syamsi Tabriz, Ghazal no 120.
Terjemahan ke Bahasa Ingris oleh Ibrahim Gamard.

Komentar

Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Postingan populer dari blog ini

Wahai Airmata yang Berlinang

Nama Sejati

Matilah Sebelum Engkau Mati