Seyogyanya Kau tak Takut Mati

Seyogyanya kau tak takut mati.
Hakikat dirimu itu jiwa yang tak mati. [1]
Tak bisa engkau dipendam dalam kubur gelap,
ketika kau dipenuhi cemerlang Ilahiah. [2]

Berbahagialah bersama Sang Kekasih,
tak ada yang sebaik Dia.
Alam Dunia akan gemetar,
karena permata yang kau genggam.

Ketika qalb-mu terserap
dalam cinta penuh kasih,
dengan mudah kau hadapi
semua wajah kepahitan.

Ketika bersih dari kejahatan,
tiada hal lain, kecuali
bahagia dan gembira.
Sahabatku, tak perlu kau bersedih.


Catatan:
[1] Pada “kematian," jiwa dipindahkan ke Alam Barzakh, sementara yang dikuburkan adalah jasmani. “Jiwa,” hakikat diri manusia baru mati, bersama semua makhluk, pada Hari Kiamat.

[2] Kondisi penghuni Alam Barzakh ditentukan oleh "cahaya" yang "diadakan baginya;" periksa QS [6]: 122.


Sumber:
Rumi: Divan-i Syamsi Tabriz, Ghazal no 2594
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nader Khalili
dalam Rumi: Fountain of Fire,
Burning Gate Press, 1994.

Komentar

hening mengatakan…
Tak ada kesedihan. Rindu dan cinta menjadikan kata mati menjadi manis bagi jiwa. Terima kasih.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Postingan populer dari blog ini

Wahai Airmata yang Berlinang

Nama Sejati

Matilah Sebelum Engkau Mati