Mereka yang Diseret ke al-Jannah
Sang Nabi mendapati serombongan tawanan; merintih-mengerang ketika mereka dibariskan. Sang Panglima melihat mereka terikat rantai; mereka pun memandang kepada beliau, penuh tanda tanya. Setiap tawanan menggeratakkan giginya, menggigit bibirnya, penuh kekesalan kepada Sang Pemenang. Sungguhpun penuh kemarahan, mereka tak berani mengucapkan sepatah kata pun: mereka diikat rantai yang berat. Para pengawal membariskan mereka masuk kota: para tawanan ini adalah kaum kafir. Mereka saling mengguman satu sama lain: "Dia tidak akan menerima emas atau tebusan apa pun, tidak akan ada pangeran yang akan membebaskan kita. Dia menyeru dunia agar bersikap pemaaf, tapi dia akan memotong leher kita semua." Dengan aneka perasaan berkecamuk, mereka digelandang; penuh kecemasan, menunggu keputusan Sang Pemimpin. Mereka berkata: "Sungguhpun sebelum ini kita berhasil lolos dari aneka kesulitan, kali ini tiada jalan keluar bagi kita: hati orang ini seteguh karang. Jumlah kita