Ketika Engkau Tak Memintal
Jangan tiru kelakuan
laba-laba, [1]
memintal jaring dari liur kesedihan.
Dengking dan lenguh di dalamnya
segera melapuk.
Mengaduhlah hanya pada-Nya,
Sang Maha Pemberi.
Dan jangan bahas hal itu lagi.
Ketika engkau sungguh diam,
kau lantunkan sabda-Nya.
Ketika engkau tak memintal,
Dia lah yang akan memintal untukmu. [2]
Catatan:
[1] "Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba..." (QS [29]: 41).
[2] "... barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus..." (QS [2]: 256)
memintal jaring dari liur kesedihan.
Dengking dan lenguh di dalamnya
segera melapuk.
Mengaduhlah hanya pada-Nya,
Sang Maha Pemberi.
Dan jangan bahas hal itu lagi.
Ketika engkau sungguh diam,
kau lantunkan sabda-Nya.
Ketika engkau tak memintal,
Dia lah yang akan memintal untukmu. [2]
Catatan:
[1] "Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba..." (QS [29]: 41).
[2] "... barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus..." (QS [2]: 256)
Sumber:
Rumi: Matsnavi, buku dan nomor belum ditemukan.
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Annemarie Schimmel,
dalam Look! This is Love - Poems of Rumi,
Shambhala, 1996.
Komentar