Telah Disandingkan ash-Shabr dengan al-Haqq

Luqman mengunjungi Dawud,              [1]
dan didapatinya sang pemilik qalb murni,
sedang sibuk membuat cincin-cincin dari besi.

Lalu dilihatnya Sang Raja yang Mulia itu
menyatukan cincin-cincin itu satu sama lain.

Tak pernah sebelumnya dia lihat
karya sang penakluk besi,
dia takjub menyaksikan itu semua,
dan sangat ingin tahu.

"Benda apakah itu?
Akan kutanyakan kepadanya,
apa yang akan dibuatnya
dari cincin-cincin besi yang disatukan itu?"

Tapi dia menahan diri,
seraya berkata di dalam hati,
"lebih baik aku bersabar:
kesabaran adalah pemandu tercepat
menuju sasaran pencarian."

Jika engkau tak mengajukan pertanyaan,
rahasia terungkap padamu lebih cepat,
kesabaran itu bagaikan burung
yang paling cepat terbangnya.

Jika engkau memilih untuk bertanya,
lebih lambat sasaran tercapai,
apa yang semula mudah, jadi lebih sulit diraih,
karena ketergesaanmu.

Karena Luqman tetap berdiam-diri,
sang penakluk besi yang piawai
bekerja cepat tanpa halangan.

Lalu dibentangkannya di hadapan Luqman,
sang hamba yang sabar dan mulia,
selembar baju zirah tersusun dari cincin-cincin besi.

"Wahai anak muda," kata sang Raja,
"ini adalah baju pelindung yang bagus,
untuk menahan hantaman di medan tempur dan perang.""

Luqman berkata,
"Demikian pula manfaat kesabaran,
dia pelindung dan pertahanan yang baik
menghadapi berbagai jenis sakit."

Dia SWT telah sandingkan ash-shabr dengan al-haqq:
wahai pejalan bacalah dengan tartil
akhir surat Wa'l-ashr.               [2]

Dia telah ciptakan ribuan jenis ramuan obat,
tapi tak ada yang lebih manjur bagi manusia,
kecuali kesabaran.


Catatan:
[1]
   
Disini kesabaran ditokohkan oleh Luqman, seorang bijak dalam tampilan duniawi sebagai seorang budak. Luqman disini masih muda, pergi menjumpai  Dawud, sang pemegang kebenaran (haqq) zaman itu, yang adalah seorang khalifah di Bumi yang berkedudukan nabi,  yang diberi pedang, mahkota dan kitab.

Ketika dijumpainya,  sang nabi sedang mengerjakan sebuah baju zirah dari besi, sebuah cara bersyukur khusus bagi seorang Dawud a.s, 
"Dan Kami ajarkan pula kepada Dawud cara membuat baju besi untukmu, guna melindungimu dalam peperanganmu ..." (QS [21]: 80)

Di belakang hari Luqman dikenal sebagai seorang yang kepadanya dilimpahkan hikmah, dan kemuliannya dikenang sebagai nama surat ke 31 dalam al-Qur'an Suci. 


Nasehat melalui lisan beliau dalam QS [31]: 12 - 19, sangat terkenal. Terekam antara lain disitu,  "... dan bersabarlah atas apa yang menimpamu. Sesungguhnya itu termasuk urusan yang agung."  


[2]   Al-Ashr, QS 103. 



Sumber:
Rumi: Matsnavi  III: 1842 - 1854
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson.


Komentar

Hening mengatakan…
Subhanallah...
Alhamdulillah...

InsyaAllah tulisan ini sangat bermanfaat...

Terima kasih...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Postingan populer dari blog ini

Wahai Airmata yang Berlinang

Nama Sejati

Matilah Sebelum Engkau Mati