Kegaduhan Sebelum Waktu Sahur
Seorang lelaki memukul-mukulkan tongkat ke gerbang pagar, di depan sebuah rumah-gedung besar, sambil berseru, "sahur, sahur..." Sedang dia asyik menabuh besi pagar, seorang tetangga berkata kepadanya: "Wahai peminta-minta, sekarang belum masuk waktu sahur, jadi jangan gaduh; Lagi pula, wahai fakir, perhatikan lah, tiada orang menghuni rumah itu, isinya cuma setan dan hantu, percuma saja kegaduhanmu. Tak ada disitu telinga, yang dapat mendengar tabuhanmu; tak ada disitu akal, yang dapat mengerti tujuanmu." Lelaki pembuat kegaduhan itu menjawab, "Kudengar perkataanmu, kini perkenankan kujawab, agar engkau tak heran atau bingung. Walaupun menurutmu kini masih tengah-malam, tapi kulihat fajar segera merekah. Kulihat segala kekalahan segera berubah menjadi kemenangan, di mataku, semua malam segera kan berubah menjadi siang. Bagimu air Sungai Nil memerah, bagiku itu bukan darah, tapi air segar. Menurutmu, pagar besi ini keras; tapi