Bersama dengan-Mu
Bersama dengan-Mu adalah satu-satunya sumber kebahagiaanku. Karena semua selain Engkau adalah bentuk, tapi hanya Engkau yang sungguh Haqq . Jangan pernah pisahkan aku dari-Mu, karena tak mungkin sebuah kapal berlayar tanpa air. Aku sebuah kitab yang cacat, tapi ketika Engkau yang membaca, Kau pulihkan aku. Yusuf selamat [1] walau dikepung seratus serigala ketika Engkau yang menjadi gembala. Setiap kali Engkau bertanya, "Bagaimana kabarmu?" wajahku memucat dan air-mataku bercucuran. Ke dua hal itu hanya lah tanda bagi mereka yang kasar dan rendah; apa lah artinya tanda-tanda bagi-Mu, yang tak memerlukan satu pun tanda. Kau dengar bisikan tak terucapkan, Kau baca niat tak tertulis. Kau perlihatkan visi di luar tidur; tanpa air Kau perjalankan kapal. Wahai diriku: diam lah, karena dari ketiadaan telah tiba sabda, "Kau tak dapat melihat Ku."