Dengarkan lah, ke Arah Mana Ia Berayun
Terpuji lah yang Maha Suci,
sang Pencipta yang Gaib:
dibangunnya istana Sabda.
Ketahuilah, sabda itu bagaikan suara pintu
yang terdengar dari istana rahasia;
coba lah untuk mencermati,
apakah itu suara pintu yang tengah membuka
atau menutup.
Suara pintunya dapat didengar
tapi pintunya sendiri tak tampak:
kau dengar suara pintu itu
tapi pintunya sendiri tak terlihat.
Ketika alunan nada dari harpa kebijaksanaan
mulai terdengar berdenting,
cermati baik-baik: ke arah mana
Pintu Surga tengah berayun.
Karena letakmu jauh dari pintu itu,
dengarkan lah suaranya dengan penuh perhatian.
Sumber:
Rumi: Matsnavi VI: 3481 - 3485
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Camille
dan Kabir Helminski,
dalam Rumi; Jewels of Rememberance
Threshold Books, 1996
berdasarkan terjemahan dari Bahasa Persia
oleh Yahya Monastra.
sang Pencipta yang Gaib:
dibangunnya istana Sabda.
Ketahuilah, sabda itu bagaikan suara pintu
yang terdengar dari istana rahasia;
coba lah untuk mencermati,
apakah itu suara pintu yang tengah membuka
atau menutup.
Suara pintunya dapat didengar
tapi pintunya sendiri tak tampak:
kau dengar suara pintu itu
tapi pintunya sendiri tak terlihat.
Ketika alunan nada dari harpa kebijaksanaan
mulai terdengar berdenting,
cermati baik-baik: ke arah mana
Pintu Surga tengah berayun.
Karena letakmu jauh dari pintu itu,
dengarkan lah suaranya dengan penuh perhatian.
Sumber:
Rumi: Matsnavi VI: 3481 - 3485
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Camille
dan Kabir Helminski,
dalam Rumi; Jewels of Rememberance
Threshold Books, 1996
berdasarkan terjemahan dari Bahasa Persia
oleh Yahya Monastra.
Komentar