Cinta itu Lautan Tak Bertepi





Cinta itu
lautan tak bertepi,
di atasnya lelangit bagai serpihan buih belaka;
yang gelisah,
bagai Zulaikha dambakan seorang Yusuf.

Ketahui lah, roda pemutar lelangit
digerakkan oleh gelombang Cinta:
bila bukan karena Cinta,
semesta kan membeku.

Bagaimana yang semula benda mati,
berubah menjadi tumbuh-tumbuhan?

Bagaimana tetumbuhan mengorbankan diri
agar dilimpahi ruh?

Bagaimana ruh mengorbankan diri
demi sebuah Hembusan;
yang kelembutan tiupannya
pernah menghamili seorang Maryam?

Semuanya akan kaku membeku bagai es,
tak akan terbang menjelajah seperti belalang.

Setiap zarah tengah jatuh cinta
pada Kesempurnaan itu,
dan bergegas tumbuh
bagai berkecambahnya tunas.

Bergegasnya mereka
adalah sebuah takbir  batiniah.

Mereka memurnikan diri
demi menyambut Sang Ruh.



Sumber:
Rumi: Matsnavi V: 3853 - 3859
Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh Nicholson.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wahai Airmata yang Berlinang

Nama Sejati

Matilah Sebelum Engkau Mati