Harapan telah Tiba


Wahai jiwaku,
janganlah berputus-asa,
harapan telah tiba.

Yang Maha Pengasih, harapan setiap jiwa,
telah tampil dari semesta tak-nampak.

Janganlah berputus-asa,
walau Siti Maryam tak lagi genggam jemarimu,
cahaya yang menarik Isa ke langit telah tiba.

Jangan lah berputus-asa, wahai jiwaku,
walau pun gelap sumur-penjara-mu kini,
sang Raja yang membebaskan Yusuf telah datang.

Ya'qub telah membuka hijab uzlahnya.
Yusuf yang menyingkap hijab Zulaikha telah tiba.

Wahai engkau yang habiskan malam hingga fajar,
dalam rintihan, "Wahai Rabb;"
yang Maha Pengasih mendengar permohonanmu itu,
dan telah datang.

Wahai sakit,
yang telah menua bersamamu,
bergembiralah, obatmu telah tiba.

Wahai gerbang nan rapat terkunci,
terbukalah,
karena rahasia telah tersingkap.

Engkau yang telah berpuasa,
menahan diri dari Meja Perjamuan,
berbuklah dengan gembira,
karena hari pertama pesta telah tiba.

Diamlah, 
dan tetaplah diam;
karena dengan keagungan perintah: "Kun!"
diamnya ketakjubanmu telah mengatasi
semua pembicaraan.


Catatan:
"Al-Maidah" (Hidangan) yang menjadi nama surat ke 5 dari al-Qur'an Suci, menyampaikan rujukan terkait bahasan di atas, pada ayat-ayat:

(112)   (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan maidah dari langit kepada kami?". Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman".

(113)   Mereka berkata: "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu".

(114)   Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu maidah dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama".


(115)   Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia".



Sumber:
Rumi: Divan-i Syamsi Tabriz Ghazal 631
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh A.J. Arberry
dalam "Mystical Poems of Rumi," 1968.

Komentar

Unknown mengatakan…
Kunjungi blogku juga ya :D
simbiosisromantisisme.wordpress.com

Postingan populer dari blog ini

Wahai Airmata yang Berlinang

Nama Sejati

Matilah Sebelum Engkau Mati