Berlindung pada Kesucian




Jangan bawa pedang kayu ke medan perang.

Berupayalah mencari pedang baja;
lalu majulah dengan gembira.

Perlindungan seorang suci
bagaikan pedang al-Haqq:
waktu yang kau curahkan bersamanya
setara nilainya dengan secangkir air kehidupan.

Semua orang bijak sepakat:
seorang yang 'arif billah
adalah rahmat Tuhan bagi makhluk-makhluk-Nya.

Kebersamaan dengan seorang suci
membuatmu bagaikan seperti dirinya.

Walau kau sebelumnya bagaikan batu
atau granit,
kau akan menjadi bagai sebutir permata,
saat kau menemukan seorang pemilik qalb.

Tanamkanlah kecintaaan kepada orang suci
dalam-dalam di dalam jiwamu;
jangan kau curahkan hatimu pada sesuatupun,
tetapi cintailah mereka,
yang qalb-nya membawa berita gembira.

Janganlah kau hampiri keputus-asaan,
dekaplah harapan.

Janganlah kau bertolak ke arah kegelapan,
matahari ruhaniah itu sungguh ada.

Aspirasi hatimu akan memandumu
ke arah seorang pemilik qalb,
sementara syahwatmu menghelamu ke arah penjara;
yang terbuat dari adukan tanah dan air:
ragamu.

Penuhilah hatimu dengan santapannya,
yaitu percakapan bersama sang ahli nutrisi hati;
kemajuan ruhaniahmu akan meningkat
saat kau bersama seorang pencinta Tuhan.



Sumber:
Rumi:  Matsnavi I:  714 - 17,  721 - 26
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson
Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh ngRumi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wahai Airmata yang Berlinang

Nama Sejati

Matilah Sebelum Engkau Mati