Jumat, 06 Agustus 2021

Pandangan Seorang Pencari

 




Seorang pencari al-Haq
    memandang melampaui apa yang tampak,
    dan merenungkan yang tersembunyi.

Apa yang ditangkap panca indera
    hanyalah suatu pertanda.

Kita semua mencari sesuatu
    yang belum muncul:

    pengemis mencari recehan,
    penjual mengusahakan keuntungan,
    petani menantikan panen,
    pelajar mencari pengetahuan,
    dan pejalan mencari pencerahan.

Ketiadaan adalah tempat Tuhan menyimpan
    khazanah berharga-Nya;
    ia tengah bergerak, mewujud.


.

Sumber:
Rumi Matsnavi  VI:  1360 -1367
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Maryam Mafi dan Azima Melita Kolin, dalam, "Rumi's Little Book of Life" Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh ngRumi.

Sumber foto:
https://www.wallpaperbetter.com/nature-and-landscape-wallpaper/footprints-in-the-sand-202390


Minggu, 09 Mei 2021

Kesenangan yang Melenakan dan Menipu



Semua kesenangan yang egois itu melenakan
dan menipu.

Bagaikan secercah cahaya kilat yang
lalu diikuti kegelapan.

Cahaya kilat itu tak memadai 
untukmu membaca,
apalagi membantumu mencapai tujuanmu.

Jalanmu akan panjang,
dan tanpa seorangpun pemandu.

Tipuan di tengah malam
akan membuatmu semakin jauh tersesat
ke tengah gurun.

Terkadang kau terhalang sebuah gunung;
kali lain, kau terjatuh ke dalam sungai.

Wahai pencari kesenangan duniawi,
takkan kau temukan seorang pemandu;
bahkan, jika kau bertemu dengannya, 
akan kau palingkan wajahmu.

Seraya engkau berkata,
"Telah jauh kutempuh jalan ini,
sang pemandu ini malah memberitahuku,
bahwa aku telah tersesat.

Jika kudengar perkataan yang menakjubkan itu,
aku harus memulai ulang perjalananku, 
dibawah arahannya.

Aku telah habiskan umurku di jalanku ini:
kukan lanjutkan, apapun resikonya.
Enyahlah, para pengkritik!"

Betul, telah jauh kau berjalan,
tetapi hanya dalam prasangka seremeh kilat;
kemarilah, dirikanlah tenda
sebagai bagian dari pencarian,
demi ilham Ilahiah yang seagung terbitnya matahari.

Tentunya kau telah baca ayat,
"sesungguhnya prasangka itu sedikitpun
tak berguna dibandingkan al-Haqq,"                 [1]
tapi cahaya kilat itu telah membutakanmu;
tak kau lihat terbitnya sang surya.

Kemarilah, wahai orang yang malang,
naikilah perahu kami,
atau, setidaknya, ikatkan perahumu ke perahu kami.


Catatan:
[1]  QS Yunus [10]: 36



Sumber:
Rumi: Matsnavi  VI: 4094 - 4106
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson
Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh ngRumi.