Jumat, 15 September 2023

Cinta pada Pantulan Keindahan

 













foto oleh  Peace,love,happiness dari Pixabay


Kepada Tuhan,

mintalah cinta,
bukan sekedar kehidupan;
mintalah nutrisi bagi jiwa,
bukan sekedar nasi.

Semesta ciptaan berwujud
bagaikan air murni, bening;
memendarkan bayangan sifat-sifat Sang Pencipta.

Pengetahuan, keadilan, dan kasih-sayang itu
bagaikan bayangan bintang-bintang di langit
pada permukaan air bening yang tenang.

Generasi demi generasi manusia berlalu,
tapi rembulannya tetap yang itu juga.

Waktu dan orang yang menghuni Bumi berubah,
tapi hakekat kebijaksanaan dan keadilan,
tetaplah sama.

Insan berakhlak-mulia memantulkan keindahan
asma-asma Sang Pencipta.

Dan cinta pada keindahan akhlak itu
karena cinta kepada Sang Pelimpah Keindahan.


Sumber:
Rumi: Matsnavi  VI: 3171 - 3183

Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh
Maryam Mafi dan Azima Melita Kolin.

Tercantum dalam buku
Rumi's Little Book of Life:
The Garden of Soul. the Heart and the Spirit,
Hampton Road Publishing, Inc, 2012.

Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh ngRumi.

Menyambut Tamu Agung

 

Foto oleh Meghna R di Unsplash


Tamuku mendadak muncul.

Terkejut, hatiku bertanya,
"Siapa di situ?"
Jiwaku menjawab,
"Rembulan yang Agung."

Sang Tamu ada di dalam rumah,
tetapi kita--seperti kurang waras--
hilir-mudik di jalan-jalan mencarinya.

"Aku di sini,"
terus dia memanggil dari dalam,
sementara kita, bagaikan merpati,
tak hentinya mendekur:
"di manakah, di manakah engkau?"

Seperti saat segerombolan orang,
berkerumun di tengah malam,
sambil mereka berteriak:
"Tolong, ada pencuri!"
Sementara sang pencuri,
yang ada bersama mereka,
ikut berteriak pula.

Suaranya bercampur,
dan akhirnya tenggelam ditelan
suara gerombolan itu.

Ayat yang berbunyi,
"..Dia bersamamu.," [1]
artinya: dalam pencarianmu akan Dia
--Dia bersamamu--lebih dekat
daripada urat lehermu sendiri;
mengapa kau cari Dia
di luar dirimu sendiri?

Mencairlah bagaikan salju,
tahirkan dirimu
--dari dirimu sendiri--
dan biarkan cinta tumbuh di dalam dirimu,
dengan senyap: bagaikan sekuntum bakung.


Catatan:
[1] QS al-Hadid [57]: 3


Sumber:
Rumi: Divan-i Syamsi Tabriz, no 2172
Penerjemah ke Bahasa Inggris oleh
Maryam Mafi dan Azima Melita Kolin.

Tercantum dalam buku
Rumi's Little Book of Life:
The Garden of Soul. the Heart and the Spirit,
Hampton Road Publishing, Inc, 2012.


Bagai Purnama

foto dari wallpaperaccess.com



Wahai jiwa yang berharga,

jangan tunda lagi:
tempuhlah perjalanan yang mencengangkan,
menuju Lautan Makna.

Ingatlah telah kau lalui banyak tahapan.
Jangan kau lawan, berserahlah pada pencarian.

Basuhlah sayapmu dari lumpur duniawi
dan ikuti jejak para pendahulumu.

Jangan tinggal di bengkel perajin tanah liat
pecahkanlah kendimu, dan mengalirlah
bersama arus kehidupan.

Meluncurlah dari pegunungan ke laut,
karena tak ada jaminan keamanan di gunung.

Jangan berpaling ke timur atau ke barat
mengarahlah langung ke matahari.

Dari cahayanya,
kau kan seperti rembulan: mulai bagai bulan mati,
lalu bagai purnama.



Sumber:
Rumi: Diwan  #2873

Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh
Maryam Mafi dan Azima Melita Kolin.
Tercantum dalam buku
Rumi's Little Book of Life:
The Garden of Soul. the Heart and the Spirit,
Hampton Road Publishing, Inc, 2012.

Terjemahan ke Bahsa Indonesia oleh ngRumi.

Agar Sang Kekasih Berkenan


 

Siapakah yang akan menulis,
pada lembaran yang telah dipenuhi tulisan?

Siapakah yang akan menyemai,
di lahan yang telah dipenuhi tanaman?

Yang diperlukan adalah lembaran yang bersih
dan lahan yang kosong.

Jadilah bagai bumi yang lapang,
agar Sang Kekasih berkenan menanam benihnya.

Jadilah bagai sebuah halaman kertas kosong,
sehingga kalam-Nya menuliskan tentang engkau.

.
Sumber:
Rumi: Matsnavi  V: 1961 - 1963

Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh
Maryam Mafi dan Azima Melita Kolin.
Tercantum dalam buku
Rumi's Little Book of Life:
The Garden of Soul. the Heart and the Spirit,
Hampton Road Publishing, Inc, 2012.

Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh ngRumi.