Adab Bersantap
Sang Quthb itu bagaikan singa, berburu merupakan urusannya; yang lainnya--para pejalan-- memakan sisa-sisanya. Sejauh kemampuanmu, upayakanlah memuaskan sang Quthb, sehingga dia mendapat kekuatan dan memburu binatang-binatang buas. Ketika dia sakit, mereka jadi tak ternafkahi, karena semua makanan yang disediakan bagi kerongkongan datang dari tangan sang Akal. Mengingat pengalaman ruhaniyah yang terjadi pada orang-orang lain hanyalah sisa-sisanya, maka camkanlah hal ini; jika hatimu juga mengidamkan hidangan ruhaniyah. Dia bagaikan sang Akal, sedangkan para pejalan itu bagaikan anggota-anggota tubuh: pengaturan tubuh itu bergantung kepada sang Akal. Kelemahan sang Quthb terletak pada tubuhnya, dan bukan bersifat ruhaniyah; kelemahan itu pada bahtera, bukannya pada Nuh. Sang Quthb berputar mengedari dirinya sendiri, sementara di sekitarnya berputar benda-benda angkasa. Ulurkanlah bantuan untuk memperbaiki jasmaninya, jadilah pelayannya yang