Dalam Cengkeraman Sang Kekasih

Sumber Kaligrafi: gramatologia: Leão


Tengah tercengkeram engkau
dalam cakar seekor singa:
sahabatku, janganlah kau harapkan
kebahagiaan.

Hanya kekerasan yang dapat tundukkan
musuh tersembunyi dalam dirimu.

Tidaklah seorang pembersih
yang sedang memukuli karpet,
mengarahkan pukulan tongkatnya padamu
melainkan kepada debu di dalamnya.

Egomu tersembunyi
di balik berlapis hijab debu
tak bisa semuanya dibersihkan sekaligus.

Bersama setiap pukulan
sedikit demi sedikit tanggal hijab
dari wajah qalb-mu.

Janganlah kau coba mengelak
dengan menyelinap ke dalam tidurmu,
cakar tajam Sang Kekasih akan mengejarmu
sampai ke dalam khayal-mu.

Tidaklah seorang pengrajin
mengukir sebatang kayu dengan keji,
tapi dalam rangka membentuk
sebuah karya yang indah.

Keras tangan Sang Kekasih
adalah sebuah rahmat, sahabatku:
Ia akan menghaluskanmu,
dan pada akhirnya, memurnikanmu.


Catatan:
Pada sebuah bagian Masnawi-nya, 
Rumi menyampaikan:

Takdir itu bagaikan Singa,

yang menyeret diri kita, 

yang sedang tersibukkan urusan dunia,

menuju ke hutan kematian.



Sumber:
Rumi: Divan-i Syamsi Tabriz, no 1139
Penerjemah ke Bahasa Inggris oleh
Maryam Mafi dan Azima Melita Kolin.

Tercantum dalam buku:
Rumi's Little Book of Life:
The Garden of Soul. the Heart and the Spirit,
Hampton Road Publishing, Inc, 2012.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wahai Airmata yang Berlinang

Nama Sejati

Matilah Sebelum Engkau Mati