Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2010

Bersama Kami: Ajakan Para Awliya

Walaupun engkau bukan seorang pencari, ikutilah kami, ikutlah mencari bersama kami.                   [1] Walaupun engkau tak tahu bagaimana caranya menari dan bernyanyi, tirulah kami, bersama kami engkau akan menari dan menyanyi.   [2] Bahkan seandainya engkau adalah Qarun, yang paling terkenal diantara hartawan, ketika engkau jatuh cinta, engkau akan menjadi seorang fakir.          [3] Walaupun engkau seorang sultan, engkau akan menjadi seorang hamba, seperti kami. Satu lilin pada pertemuan ini, lebih bernilai daripada seratus lilin lain, cahayanya lebih terang. Apakah engkau masih hidup atau sudah mati, engkau akan kembali hidup, bersama kami.                                                   [4] Lepaskanlah rantai dari kakimu, melangkahlah ke taman mawar, mulailah tersenyum dengan seluruh dirimu, bagaikan mawar,  seperti kami.                                                      [5] Tanggalkanlah duniamu sejenak, dan perhatikanlah siapa yang h

Aku di Sini (labbayka)

Gambar
Suatu malam, seorang lelaki merintihkan,  "Yaa Allah" sampai bibirnya manis dengan pujian kepada-Nya. Iblis mengejeknya, "Kasihan engkau, wahai lelaki malang, mana jawaban,  'Aku di sini,'  untuk semua rintihan,  'Yaa Allah- mu?' Tiada satupun jawaban datang dari  'Arsy: sampai kapan engkau merintihkan  'Yaa Allah' dengan wajah suram?" Si lelaki patah-hati, berbaring, tertidur dan bermimpi: di situ dilihatnya Nabi Khidir as, di tengah dedaunan menghijau. Nabi Khidir bertanya: "Wahai lelaki, engkau berhenti memuji Allah, mengapa engkau sesali  dzikir- mu kepada-Nya?" Lelaki itu menjawab, "karena tiada jawaban  'labbayka'  (Aku disini), kutakut diriku telah terusir dari gerbang-Nya." Nabi Khidir menjawab, "Allah bersabda: rintihan  'Allah'- mu itu adalah  'labbayka' -Ku, dan permohonan, duka serta semangatmu adalah utusan-Ku kepadamu. Gerakan dan upayamu untuk meng

Cara Sang Kekasih Mengajarkan Isyarat

Gambar
Engkau niatkan menempuh seratus perjalanan: Dia menarikmu ke tempat lain. Ditariknya tali-kekang kuda ke berbagai arah a gar kuda yang belum terlatih menyadari  kehadiran penunggang. Kuda yang terlatih pesat larinya,  karena dia tahu ada penunggang di atas punggungnya . Dia paterikan kepada hatimu seratus niat bulat; lalu Dia mengecewakanmu;  lalu Dia  meremukkan hatimu. Jika hanya sekali sayapmu dihancurkan,  kehadiran Sang Penghancur sayap hanya sayup-sayup engkau tengarai. Tetapi karena Dia secara teratur memutuskan  jaring-jaring rencanamu, maka tata-aturan  Rabb bagimu akan jelas terbukti. Dalam berbagai peristiwa,  terkadang keinginan  dan tujuanmu tercapai. Agar melalui harapan tercapainya tujuanmu, hatimu dapat membangun sebuah niat; sehingga lalu Dia dapat menghancurkan  niatmu. Sebab, jika engkau selalu gagal, hatimu akan berputus-asa: lalu hatimu itu tidak mampu ditanami benih pengharapan. Hatimu perlu subur bertabur benih  pengh

Hawa Nafsu: Induk Segala Berhala

Hawa-nafsumu adalah induk segala berhala: berhala jasmaniah itu bagaikan ular, sedangkan berhala batiniah itu bagaikan naga. Hawa nafsu itu bagaikan besi dan batu  untuk menghasilkan api:  berhala jasmaniah itu nyala-api,  yang akan padam jika disiram air. Tetapi tidaklah mungkin menundukkan  besi dan batu dengan air.  Bagaimana insan yang sadar akan keberadaan hawa-nafsunya pernah merasa aman? Jika berhala jasmaniah itu bagaikan  air-hitam di dalam kendi; hawa-nafsu itu adalah pancuran yang mengeluarkan air-hitam. Jika berhala jasmaniah itu seperti aliran air-hitam, hawa-nafsu penghasil-berhala itu bagaikan mata-air yang penuh. Hanya diperlukan sebutir batu untuk memecahkan kendi, tapi bagaimana dengan pancuran yang terus  memancarkan air-hitam itu? Sangat mudah menghancurkan berhala jasmaniah,  namun menganggap gampang menaklukkan hawa-nafsu, itu  prasangka yang bodoh, bodoh sekali. Wahai anakku, jika engkau ingin tahu bentuk-bentuk dari hawa-na

Tersibukkan Urusan Dunia

Takdir itu bagaikan Singa, yang menyeret diri kita,  yang sedang tersibukkan urusan dunia, menuju ke hutan kematian. Karena takut miskin, orang menceburkan diri ke dalam lautan dunia, sampai nyaris tenggelam. Jika yang mereka takuti adalah Dia, yang menciptakan bagi mereka sedikit kemiskinan, [1] maka harta-karun akan muncul dengan sendirinya.  [2] Karena takut akan bala-bencana, orang malah tenggelam dalam inti dari bala-bencana: dalam mencari kemegahan penghidupan di dunia, mereka kehilangan kehidupan sejati. Catatan: [1] QS [2]: 155 [2] Harta karun: Sesuatu y ang disimpan dalam inti qalb insan,  dan dijaga dengan pagar syariah para nabi, lihat QS [18]: 82. Sumber: Rumi, Matsnavi   III 2204 - 2207            Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson .

Salah Mengeluh

Seorang hamba, yang tengah dirundung kesulitan, mengeluh, dengan berbagai cara,  kepada Rabb -nya. Dan Rabb berkata, "bukankah dengan semua derita dan sakitmu engkau menjadi taat dan berdo'a dengan berendah-hati kepada-Ku; Seharusnya yang engkau keluhkan adalah semua  kelimpahan yang engkau terima,  yang menyebabkan engkau menjauh dari pintu-Ku." Sejatinya, musuhmu adalah obat bagimu: dia ramuan-penyembuhmu,  dia hadiah untukmu,  dia yang menguasai hatimu; karena dia,  engkau bergegas ber- khalwat bersama Rabb -mu dan sepenuh-diri berusaha mencari Rahmat-Nya. Sumber: Rumi, Matsnavi IV: 91 - 95 Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson.

Pintu yang Selalu Terbuka

Dengan Rahmat Allah, al-Jannah memiliki delapan pintu, salah satu diantaranya adalah pintu taubat. Semua pintu yang lain, kadang terbuka, kadang tertutup; sedangkan pintu taubat tak pernah tertutup. Datangi, manfaatkanlah kesempatan:  pintu taubat terbuka;  bawalah segera semua bebanmu kesana,  hindari sergapan si Pemuka iri-dengki. [1] Catatan: [1]   "Aku lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia  Engkau ciptakan dari tanah." (QS [38]: 76) Sumber: Rumi, Matsnavi IV, 2506 - 2508                Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson.

Khazanah Tersembunyi

Gambar
"Wahai Rabb," Nabi Dawud as, bertanya, "Karena Engkau sedikitpun tidak membutuhkan kami, maka jelaskanlah mengapa Engkau ciptakan ke dua alam?"   [1] Rabb menjawab, "Wahai insan, Aku adalah sebuah khazanah tersembunyi,   Ku-cinta jika khazanah kasih-sayang dan kepemurahan diungkapkan.   [2] Kutampilkan sebuah cermin: bagian mukanya adalah qalb, bagian belakangnya adalah alam dunia; Jika bagian mukanya tak engkau ketahui, maka bagian belakangnya tampak lebih baik."   [3] Jika jerami masih bercampur dengan tanah-liat, bagaimana mungkin cermin dapat berfungsi. Ketika engkau pisahkan jerami dari tanah-liat, cermin menjadi jernih. Buah-anggur tidak berubah menjadi minuman, seandainya tidak diragikan di dalam guci; Jika ingin qalb-mu tumbuh cemerlang, perlu engkau lakukan sedikit upaya. Kepada jiwa yang keluar dari tubuh, berkata Sang Raja: "Engkau datang sebagaimana engkau bertolak: