Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

Cinta pada Pantulan Keindahan

Gambar
  foto oleh  Peace,love,happiness  dari  Pixabay Kepada Tuhan, mintalah cinta, bukan sekedar kehidupan; mintalah nutrisi bagi jiwa, bukan sekedar nasi. Semesta ciptaan berwujud bagaikan air murni, bening; memendarkan bayangan sifat-sifat Sang Pencipta. Pengetahuan, keadilan, dan kasih-sayang itu bagaikan bayangan bintang-bintang di langit pada permukaan air bening yang tenang. Generasi demi generasi manusia berlalu, tapi rembulannya tetap yang itu juga. Waktu dan orang yang menghuni Bumi berubah, tapi hakekat kebijaksanaan dan keadilan, tetaplah sama. Insan berakhlak-mulia memantulkan keindahan asma-asma Sang Pencipta. Dan cinta pada keindahan akhlak itu karena cinta kepada Sang Pelimpah Keindahan. Sumber: Rumi: Matsnavi   VI: 3171 - 3183 Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Maryam Mafi dan Azima Melita Kolin. Tercantum dalam buku Rumi's Little Book of Life: The Garden of Soul. the Heart and the Spirit, Hampton Road Publishing, Inc, 2012. Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh ngRumi.

Menyambut Tamu Agung

Gambar
  Foto oleh Meghna R di Unsplash Tamuku mendadak muncul. Terkejut, hatiku bertanya, "Siapa di situ?" Jiwaku menjawab, "Rembulan yang Agung." Sang Tamu ada di dalam rumah, tetapi kita--seperti kurang waras-- hilir-mudik di jalan-jalan mencarinya. "Aku di sini," terus dia memanggil dari dalam, sementara kita, bagaikan merpati, tak hentinya mendekur: "di manakah, di manakah engkau?" Seperti saat segerombolan orang, berkerumun di tengah malam, sambil mereka berteriak: "Tolong, ada pencuri!" Sementara sang pencuri, yang ada bersama mereka, ikut berteriak pula. Suaranya bercampur, dan akhirnya tenggelam ditelan suara gerombolan itu. Ayat yang berbunyi, "..Dia bersamamu.," [1] artinya: dalam pencarianmu akan Dia --Dia bersamamu--lebih dekat daripada urat lehermu sendiri; mengapa kau cari Dia di luar dirimu sendiri? Mencairlah bagaikan salju, tahirkan dirimu --dari dirimu sendiri-- dan biarkan cinta tumbuh di dalam dirim

Bagai Purnama

Gambar
foto dari wallpaperaccess.com Wahai jiwa yang berharga, jangan tunda lagi: tempuhlah perjalanan yang mencengangkan, menuju Lautan Makna. Ingatlah telah kau lalui banyak tahapan. Jangan kau lawan, berserahlah pada pencarian. Basuhlah sayapmu dari lumpur duniawi dan ikuti jejak para pendahulumu. Jangan tinggal di bengkel perajin tanah liat pecahkanlah kendimu, dan mengalirlah bersama arus kehidupan. Meluncurlah dari pegunungan ke laut, karena tak ada jaminan keamanan di gunung. Jangan berpaling ke timur atau ke barat mengarahlah langung ke matahari. Dari cahayanya, kau kan seperti rembulan: mulai bagai bulan mati, lalu bagai purnama. Sumber: Rumi: Diwan  #2873 Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Maryam Mafi dan Azima Melita Kolin. Tercantum dalam buku Rumi's Little Book of Life: The Garden of Soul. the Heart and the Spirit, Hampton Road Publishing, Inc, 2012. Terjemahan ke Bahsa Indonesia oleh ngRumi.

Agar Sang Kekasih Berkenan

Gambar
  Siapakah yang akan menulis, pada lembaran yang telah dipenuhi tulisan? Siapakah yang akan menyemai, di lahan yang telah dipenuhi tanaman? Yang diperlukan adalah lembaran yang bersih dan lahan yang kosong. Jadilah bagai bumi yang lapang, agar Sang Kekasih berkenan menanam benihnya. Jadilah bagai sebuah halaman kertas kosong, sehingga kalam-Nya menuliskan tentang engkau. . Sumber: Rumi: Matsnavi   V: 1961 - 1963 Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Maryam Mafi dan Azima Melita Kolin. Tercantum dalam buku Rumi's Little Book of Life: The Garden of Soul. the Heart and the Spirit, Hampton Road Publishing, Inc, 2012. Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh ngRumi.