Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Do'a Berwujud Penghambaan

Tanggalkan permohonan yang kering dan hampa makna. Tegaknya sebatang pohon, mestilah karena bibit telah disebar. Tapi bahkan jika tak kau miliki benih, karena hampanya do'amu, Tuhan akan anugerahi engkau sebatang pohon kurma, seraya bersabda,  "Alangkah baiknya penghambaannya!" Lihatlah Maryam putri Imran --kerinduannya sampai ke dasar hati, tapi tak dimilikinya bibit: maka Sang Maha Indah membuat pokok kurma kering menghijau baginya.  [1] Karena wanita mulia itu setia pada-Nya, Tuhan berikan seratus kebaikan-Nya tanpa suatu hasrat berdesir di hatinya. Catatan: [1]  Merujuk pada saat jelang lahirnya Isa ibn Maryam, ketika dengan merendah Maryam berkata, "... Wahai betapa baiknya jika aku mati sebelum ini dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan."  (QS Maryam [19]: 23) Lalu: "Maka dia (Jibril) berseru dari tempat yang rendah, 'jangan lah engkau bersedih hati, sesungguhnya Rabb-mu telah jadikan anak sunga...

Lepaskanlah Beban

Gambar
foto oleh Pommelien da Costa Cosme dari Unsplash Lepaskanlah beban kehidupan ini, agar dapat kukunjungi taman kaum yang shaleh. Lalu, bagai  ashabul-kahfi, kutelusuri jalan penuh karunia ketika tak lagi kuterjaga, bukan pula kutertidur. Ku kan berbaring ke sebelah kanan, atau ke sebelah kiri; tak akan aku berguling bagai bola, kecuali tak sengaja. Seperti itulah, wahai  Al-Hakim, Engkau membolak-balikkan aku kadang ke kanan, kadang ke kiri.  [1] Ratusan ribu tahun aku melayang kesana-kemari, bak debu di udara.  [2] Telah kulupakan keadaan saat itu, tapi ketika jiwaku tengah lebur, dibawa aku kembali ke sana, dan perlahan ingatanku pulih. Setiap malam kudamba kemerdekaan dari salib bercabang empat ini,  [3] dan melesat dari wadah sementara yang sesak ini, menuju padang  ruhaniyah  nan lapang. Bersama sang juru-rawatku: tidur yang lebur, kuhirup kembali susu berupa pengetahuan masa-masaku yang telah berlalu, yaa  R...

Ketika Malam Tiba

Telah kau dapatkan di dunia ini pakaian indah dan kekayaan, tapi ketika kau bertolak tinggalkan dunia ini, bagaimana kiranya keadaanmu? Pelajari lah suatu perniagaan yang akan memberimu ampunan. Di semesta dibalik semesta ini, terdapat pula jual-beli dan perniagaan. Keuntungannya sedemikian rupa: dunia ini bagaikan mainan  dibandingkan dengannya. Bagaikan kanak-kanak yang sedang berkhayal berjual-beli di toko kembang-gula, dunia ini sebuah permainan. Ketika malam tiba, si anak pulang ke rumah: lapar, sendirian. Catatan: "Lelaki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tak pula oleh jual-beli, dari mengingat Allah, dan dari menegakkan shalat, dan dari membayar zakat. Mereka takut kepada hari dimana berbolak-balik hati dan penglihatan." (QS An Nuur [24]: 37) Sumber: Rumi: Matsnavi  II: 2593 - 2599 Versi terjemahan Bahasa Inggris oleh Camille dan Kabir Helminski. Transliterasi dari Bahasa Persia oleh Yahya Monastra.

Cadar Raga

Janganlah kau bosan bersamaku, sungguh aku seorang saksi yang indah. Sang Maha Pencemburu telah sembunyikanku di balik sebuah cadar. Pada hari kutanggalkan cadar raga ini, akan kau saksikan bagaimana cemburunya rembulan dan bintang-bintang padaku. Basuhlah wajahmu dan murnikan dirimu sehingga kau bisa saksikan aku. Atau menjauhlah engkau dariku, karena aku adalah saksi bagi diriku sendiri. Aku bukanlah saksi yang esok akan pikun atau bungkuk karena tua. Aku kan selalu muda, menyegarkan, dan sedap dipandang. Jika cadar raga ini melapuk, sang saksi takkan beranjak menua; masa pakai cadar kan berakhir, tapi kami selamanya hidup. Ketika Iblis melihat cadar raga Adam, dia menolaknya. Adam berkata padanya, "Engkaulah yang tertolak, bukan aku." Sementara para malaikat bersujud dan berkata, "Kami telah temukan seorang saksi. Dibalik cadarnya terdapat sesosok pujaan yang sifat-sifatnya mempesona akal kami, maka kami bersujud padanya. Jika ke...

Merdeka Ketika Berserah Diri

Semula ingin kuceritakan padamu kisah hidupku, tetapi gelombang kepedihan tenggelamkan suaraku. Kucoba utarakan sesuatu, tetapi pikiranku rawan dan remuk, laksana kaca. Bahkan kapal paling megah bisa karam dalam gelombang-badai Laut Cinta apalagi biduk rapuhku, remuk berkeping-keping: tinggalkan ku sendiri, hanyut, hanya berpegangan ke sepotong papan. Kecil dan tak berdaya timbul tenggelam dalam terpaan ombak, sampai tak kuketahui apakah aku ada atau tiada. Ketika menurutku aku ada, kudapati diriku tak berharga. Saat ku tiada, kudapati nilai-nilai sejati diriku. Seturut pasang-surut akalku, tiap hari mati aku, dan dihidupkan lagi; karenanya tak kuragukan sedikit pun adanya Hari Kebangkitan. Ketika telah lelah, ku berburu cinta di alam dunia ini, akhirnya di Lembah Cinta ku berserah-diri: dan aku merdeka. Sumber: Rumi:   Divan-i Syamsi Tabriz,   ghazal 1419. Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Azima Melita Kolin dan Maryam Mafi, da...

Apa yang Kan Terjadi?

Jika bercerai engkau, dengan keruwetan pikiranmu, walau hanya satu jam saja; menurutmu, apa yang kan terjadi? Jika kau biarkan dirimu tenggelam, bagaikan seekor ikan kedalam lautan cinta Kami; menurutmu, apa yang kan terjadi? Engkau hanyalah sepotong jerami; dan Kami Nyala Abadi. Jika  melompat  engkau  keluar, dari gubugmu yang hina untuk bersatu dengan nyala; menurutmu, apa yang kan terjadi? Telah ratusan kali kau nyatakan janji untuk berhenti membesar-besarkan diri, untuk merendah bagaikan Bumi. Jika sekali saja, engkau patuhi janjimu sendiri; menurutmu, apa yang kan terjadi? Engkau bagaikan permata berharga, terkubur, tersembunyi di dalam kubangan lumpur. Jika engkau basuh semua ketidak-murnian dari wajahmu, yang sejatinya sangat elok; menurutmu, apa yang kan terjadi? Jika sebentar saja engkau tinggalkan keakuan dan kerakusanmu, kau pecahkan tamengmu sendiri, bangkit dalam sebuah pencarian untuk menyatu dengan yang ...

Harapan telah Menyingsing

Wahai jiwaku, jangan berputus-asa, harapan mulai mengejawantah; apa yang dinanti setiap jiwa telah menyingsing dari semesta gaib. Jangan berputus-asa, walau Siti Maryam telah meninggalkanmu, tapi cahaya yang mengangkat Isa ke langit telah muncul. Jangan berputus-asa, wahai jiwaku, dalam kegelapan penjaramu ini, sang Raja yang membebaskan Jusuf-mu telah tiba. Ya'qub telah muncul dari balik hijab kebuntuan, Yusuf yang kan menyibak hijab Zulaikha telah tampil. Wahai engkau, yang sejak malam hingga fajar memohonkan,  "Yaa Rabb," Yang Maha Rahman mendengar rintihanmu, dan telah datang. Wahai sakit yang telah menua: sembuh lah, obatmu telah sampai; wahai gerbang kukuh: terbuka lah, karena kuncimu telah ditemukan. Wahai diri yang berpuasa, menahan-diri dari hidangan di Meja Terhormat, berbuka lah dengan gembira, karena hari raya pertama telah dimulai. Kini, hening lah, hening lah: karena kebajikan dari perintah  "kun,"  telah membuat hening...

Saksi Terkasih

Gambar
Muhammad (saw) itu pemberi  syafa'at atas segala jenis aib, karena tatapannya tak pernah teralihkan  pada hal lain: senantiasa tertuju pada wajah  Rabb. Di tengah kegelapan malam alam dunia ini, dimana matahari  al-Haqq  terhijab, dia menatap  Rabb, dan meletakkan harapannya kepada-Nya. Pandangannya senantiasa disegarkan oleh makna sejati  "bukankah telah Kami lapangkan dadamu?"   [1] dilihatnya hal-hal yang tak mampu Jibril tatap. Sang yatim, yang kepadanya  Rabb  limpahkan kesegaran pandangan, menjadi mutiara yatim  tunggal, yang dianugerahi panduan Ilahiah. Cemerlang cahayanya mengatasi mutiara lain, karena yang dikehendakinya adalah kehendak yang paling mulia. Seluruh kedudukan  ruhaniah  para abdi Allah jelas belaka bagi sang Nabi, karenanya  Rabb  menggelarinya: sang Saksi .   [2] Senjata sang Saksi adalah lisan yang tulus dan pandangan yang tajam-- yang dari penjagaan...

Heninglah di tengah Perdebatan

Gambar
Kiprah ke tujuh-puluh dua golongan akan tetap ada di alam dunia ini sampai Hari Kebangkitan Dunia ini alam yang berisikan kegelapan dan pemberhalaan: Bumi ini tempatnya bayang-bayang. Ke tujuh-puluh dua golongan itu akan tetap ada sampai Hari Kebangkitan: bantahan dan alasan orang  bid'ah akan tetap keras. Banyaknya kunci atas harta-simpanan menunjukkan ketinggian nilainya. Jalan yang berliku-liku, lintasan curam pendakian gunung, tebing-jurang di kanan-kiri, banyaknya penyamun menghadang, semuanya petunjuk agungnya tujuan sang pencari. Kebesaran  Ka'bah  dan tempat  thawaf, ditunjukkan oleh hadangan penyamun, dan luasnya gurun yang harus dilintasi ketika pergi berhaji. Setiap ajaran palsu itu bagaikan lintasan jalan di gunung: curam, bertebing, berpenyamun. Semua ajaran berhadapan, dan menjadi lawan yang keras, dari ajaran lainnya: setiap pengikut masing-masing ajaran menjadi bingung. Karena dilihatnya semua lawan bersikukuh pada doktrin ma...

Kegaduhan Sebelum Waktu Sahur

Seorang lelaki memukul-mukulkan tongkat ke gerbang pagar, di depan sebuah rumah-gedung besar, sambil berseru,  "sahur, sahur..." Sedang dia asyik menabuh besi pagar, seorang tetangga berkata kepadanya: "Wahai peminta-minta, sekarang belum masuk waktu sahur, jadi jangan gaduh; Lagi pula, wahai fakir, perhatikan lah, tiada orang menghuni rumah itu, isinya cuma setan dan hantu, percuma saja kegaduhanmu. Tak ada disitu telinga, yang dapat mendengar tabuhanmu; tak ada disitu akal, yang dapat mengerti tujuanmu." Lelaki pembuat kegaduhan itu menjawab, "Kudengar perkataanmu, kini perkenankan kujawab, agar engkau tak heran atau bingung. Walaupun menurutmu kini masih tengah-malam, tapi kulihat fajar segera merekah. Kulihat segala kekalahan segera berubah menjadi kemenangan, di mataku, semua malam segera kan berubah menjadi siang. Bagimu air Sungai Nil memerah, bagiku itu bukan darah, tapi air segar. Menurutmu, pagar besi ini keras; tapi ...

Sang Pemilik Kasih Tersembunyi

Sungguh hikmah yang mencengangkan: Dia, Sang Kekasih dambaan hati, telah membuatku tinggalkan kampung-halaman, bergegas aku berjalan, tapi malah kehilangan arah, sehingga semakin menjauh dari tujuan; lalu,  Rabb  dalam kasih-sayang-Nya, membuat tersesatnya aku itu, sebuah sarana untuk menapaki jalan yang benar dan menemukan  khazanah  sangat bernilai. Dia membuat kehilangan arah sebuah jalan untuk mencapai keyakinan sejati. Dia membuat tersasarnya seseorang sebuah ladang perjuangan, agar panen kebajikan dapat dituai; sehingga tak ada hambanya yang shaleh, merasa gentar; sehingga tak ada yang sedang men dzhalimi dirinya sendiri, kehilangan harapan. Sang Maha Kasih telah anugerahkan penawar racun, sehingga mereka yang paham menyebutnya: Rabb   sang pemilik Kasih Tersembunyi. Sumber: Rumi:   Matsnavi   VI: 4339 - 4344 Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson. Juga terdapat pada terjemahan versi Camille dan Kabir...

Tingkatkan Pencarianmu

Gambar
Jika terus kau jaga harapanmu, yang merindu pada Langit, walau sampai gemetaran engkau bagai daun diterpa angin, maka air dan api  ruhaniyah  akan muncul, dan meningkatkan kesejatianmu. Tak diragukan lagi, rindumu itu yang kan membawamu sampai ke sana. Jangan hiraukan kelemahanmu, yang harus kau jaga itu kedalaman rindumu. Sesungguhnya pencarian ini adalah janji Tuhan dalam dirimu, karena setiap pencari layak dapatkan apa yang dicarinya. Tingkatkan pencarianmu, sampai  qalb -mu merdeka dari penjara --yaitu ragamu sendiri. Biarkan saja orang awam mengatakan, "sungguh malang nasibnya, dia telah mati," mereka tak mendengar jawabanmu, "sesungguhnya aku hidup, wahai orang lalai, Walaupun, seperti raga yang lain, tubuhku telah dikuburkan, ke delapan surga memekar dalam qalb-ku." Ketika jiwa bercengkerama di taman penuh berbagai bunga indah, tak perlu dirisaukan raga yang berkalang tanah. Bagi jiwa yang telah tersucikan, sama sekali tidak menjadi soal jika raganya dim...